Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Anggota DPR RI, Zulfadli meminta kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi dan pihak terkait lainnya untuk menyelidiki penyebab tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air di Bandara Supadio Pontianak.
"Kita minta kepada pihak terkait untuk menyelidiki tergelincirnya pesawat Sriwijaya. Apakah kecelakaan itu terjadi akibat kelalaian pilot atau memang murni faktor cuaca dan landasan bandara," kata Zulfadli di Sungai Raya, Jumat.
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Barat itu, menjadi salah satu penumpang pesawat naas tersebut.
Menurutnya, ketika akan mendarat, sama sekali tidak ada pemberitahuan dari awak pesawat mengenai kondisi cuaca di bandara Supadio Pontianak.
"Memang, saat masih dalam pesawat dan akan mendarat, kita melihat sendiri cuaca sangat tidak mendukung karena terjadi hujan lebat. Namun herannya pilot tetap memutuskan untuk mendarat, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, selain pemberitahuan resmi," tuturnya.
Zulfadli mengatakan, keputusan pilot untuk turun saat hujan lebat memang cukup berisiko. Itu terbukti ketika pesawat mendarat di landasan yang licin, mengakibatkan pesawat miring ke kiri dan tidak bisa dikendalikan sebelum akhirnya tergelincir di ujung landasan.
"Makanya kita meminta ini diselidiki lebih jauh agar bisa diketahui penyebab pasti kecelakaan ini," katanya.
Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari manajemen maskapai tersebut.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Kita minta kepada pihak terkait untuk menyelidiki tergelincirnya pesawat Sriwijaya. Apakah kecelakaan itu terjadi akibat kelalaian pilot atau memang murni faktor cuaca dan landasan bandara," kata Zulfadli di Sungai Raya, Jumat.
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Barat itu, menjadi salah satu penumpang pesawat naas tersebut.
Menurutnya, ketika akan mendarat, sama sekali tidak ada pemberitahuan dari awak pesawat mengenai kondisi cuaca di bandara Supadio Pontianak.
"Memang, saat masih dalam pesawat dan akan mendarat, kita melihat sendiri cuaca sangat tidak mendukung karena terjadi hujan lebat. Namun herannya pilot tetap memutuskan untuk mendarat, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, selain pemberitahuan resmi," tuturnya.
Zulfadli mengatakan, keputusan pilot untuk turun saat hujan lebat memang cukup berisiko. Itu terbukti ketika pesawat mendarat di landasan yang licin, mengakibatkan pesawat miring ke kiri dan tidak bisa dikendalikan sebelum akhirnya tergelincir di ujung landasan.
"Makanya kita meminta ini diselidiki lebih jauh agar bisa diketahui penyebab pasti kecelakaan ini," katanya.
Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari manajemen maskapai tersebut.
(pso-171)
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012