Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, terus berupaya untuk menekan tingginya kasus gizi buruk, dengan kembali menggerakkan posyandu sebagai ujung tombak dari pelayanan kesehatan masyarakat.
"Dibandingkan kabupaten/kota lain di Kalbar, sebelumnya masalah gizi buruk di Kapuas Hulu termasuk yang terjelek. Melalui Posyandu, diharapkan kasus gizi buruk terus menurun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Harisson, Kamis.
Menurut dia, penyebab utama gizi buruk memang dikarenakan faktor karena ekonomi, sehingga orang tua tidak bisa memberikan makanan yang bergizi pada anaknya. Selain itu ada juga karena ketidaktahuan orang tua tentang gizi.
Dia mengungkapkan, pada tahun 2010 kasus penderita gizi buruk di Kapuas Hulu sebanyak 78 orang. Di tahun 2011 mengalami penurunan, hanya 30 kasus. Pada 2012 bahkan hingga saat ini belum ditemukan kasus gizi buruk.
Semua penderita kasus gizi buruk adalah balita, yaitu umur 0 hingga 5 tahun. Rata-rata kasus gizi buruk laporan dan rujukan dari Puskesmas.
"Selama ini penanganan terhadap penderita gizi buruk, apabila yang tidak terlalu parah akan ditangani Puskesmas dengan PMT (Pemberian Makanan Tambahan)," katanya.
Sementara yang parah ditangani secara komprehensif melalui Pusat Rehabilitas Gizi Buruk (PRGB) di Putussibau.
"Pada 2010 sebanyak 78 kasus gizi buruk, 28 penderita dirawat di PRGB. Sedangkan pada 2011 dari 30 kasus gizi buruk, 10 penderita dirawat di PRGB," tuturnya.
Harisson menambahkan, penanganan kasus gizi buruk semua ditanggung pemerintah, mulai ketika dirujuk dari Puskemas hingga dibawa ke PRGB, termasuk transportasinya.
Bahkan biaya bagi orang tua, ketika menjaga anaknya saat rawat inap di PRGB, turut ditanggung. Sebab PRGB, memang diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu.
Terhadap permasalahan gizi buruk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu tidak tinggal diam. Berbagai upaya terus dilakukan, agar anak-anak Bumi Uncak Kapuas sama baiknya dengan daerah lainnya, baik itu dengan memberikan penyuluhan, bantuan dan lain sebagainya.
"Hingga akhirnya dari tahun ke tahun kasus penderita gizi buruk di Kabupaten Kapuas Hulu mengalami penurunan. Bahkan di tahun 2012 ini belum ada ditemukan kasus gizi buruk," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Dibandingkan kabupaten/kota lain di Kalbar, sebelumnya masalah gizi buruk di Kapuas Hulu termasuk yang terjelek. Melalui Posyandu, diharapkan kasus gizi buruk terus menurun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Harisson, Kamis.
Menurut dia, penyebab utama gizi buruk memang dikarenakan faktor karena ekonomi, sehingga orang tua tidak bisa memberikan makanan yang bergizi pada anaknya. Selain itu ada juga karena ketidaktahuan orang tua tentang gizi.
Dia mengungkapkan, pada tahun 2010 kasus penderita gizi buruk di Kapuas Hulu sebanyak 78 orang. Di tahun 2011 mengalami penurunan, hanya 30 kasus. Pada 2012 bahkan hingga saat ini belum ditemukan kasus gizi buruk.
Semua penderita kasus gizi buruk adalah balita, yaitu umur 0 hingga 5 tahun. Rata-rata kasus gizi buruk laporan dan rujukan dari Puskesmas.
"Selama ini penanganan terhadap penderita gizi buruk, apabila yang tidak terlalu parah akan ditangani Puskesmas dengan PMT (Pemberian Makanan Tambahan)," katanya.
Sementara yang parah ditangani secara komprehensif melalui Pusat Rehabilitas Gizi Buruk (PRGB) di Putussibau.
"Pada 2010 sebanyak 78 kasus gizi buruk, 28 penderita dirawat di PRGB. Sedangkan pada 2011 dari 30 kasus gizi buruk, 10 penderita dirawat di PRGB," tuturnya.
Harisson menambahkan, penanganan kasus gizi buruk semua ditanggung pemerintah, mulai ketika dirujuk dari Puskemas hingga dibawa ke PRGB, termasuk transportasinya.
Bahkan biaya bagi orang tua, ketika menjaga anaknya saat rawat inap di PRGB, turut ditanggung. Sebab PRGB, memang diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu.
Terhadap permasalahan gizi buruk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu tidak tinggal diam. Berbagai upaya terus dilakukan, agar anak-anak Bumi Uncak Kapuas sama baiknya dengan daerah lainnya, baik itu dengan memberikan penyuluhan, bantuan dan lain sebagainya.
"Hingga akhirnya dari tahun ke tahun kasus penderita gizi buruk di Kabupaten Kapuas Hulu mengalami penurunan. Bahkan di tahun 2012 ini belum ada ditemukan kasus gizi buruk," tuturnya.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012