Jakarta (ANTARA Kalbar) - PT Angkasa Pura II Persero akan menuntaskan pengembangan enam bandar udara (bandara), termasuk di dalamnya bandara Supadio Pontianak.
Menurut Direktur Utama AP II Tri Sunoko, di Jakarta, Rabu, pengembangan bandara ini sebagai bagian dari program internasional untuk mengantarkan perusahaan menjadi "world class company".
Ia menjelaskan program pengembangan dilakukan untuk meningkatkan daya tampung bandara yang tidak lagi sesuai dengan jumlah pergerakan yang dilayani. Fokus utamanya adalah meningkatkan kapasitas terminal penumpang, termasuk fasilitas penunjang lain seperti apron, "runway", serta aksesibilitas.
Bandara-bandara tersebut meliputi Bandara Supadio Pontianak, dikembangkan dari 0,875 JPT menjadi 2,5 JPT dengan target penyelesaian akhir 2013, dan Bandara Depati Amir Pangkal Pinang dari 0,35 JPT menjadi 1,3 JPT dengan target selesai Desember 2012.
Kemudian Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru yang dikembangkan dari 0,7 juta penumpang per tahun (JPT) menjadi 2,5 JPT, dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2012.
Selain itu Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dari 1 JPT menjadi 2,5 JPT serta Bandara Sultan Thaha Jambi dari 0,5 JPT menjadi 1,5 JPT yang diharapkan selesai pada Desember 2012.
Selanjutnya, Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang yang dikembangkan dari 0,1 JPT menjadi 1 JPT, juga ditargetkan selesai pada akhir 2012; serta bandara baru Kualanamu di Deli Serdang, Medan, dibangun dengan kapasitas 8,1 JPT (Tahap I) untuk menggantikan Bandara Polonia yang hanya berkapasitas 0,9 JPT.
"Sementara pengembangan yang telah selesai dilakukan pada 2011 lalu adalah Bandara Minangkabau Padang, dari kapasitas 1 JPT menjadi 2,5 JPT. Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dari kapasitas 22 JPT menjadi 62 JPT baru dilakukan pada pertengahan Juli 2012," urainya.
(SSB)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Menurut Direktur Utama AP II Tri Sunoko, di Jakarta, Rabu, pengembangan bandara ini sebagai bagian dari program internasional untuk mengantarkan perusahaan menjadi "world class company".
Ia menjelaskan program pengembangan dilakukan untuk meningkatkan daya tampung bandara yang tidak lagi sesuai dengan jumlah pergerakan yang dilayani. Fokus utamanya adalah meningkatkan kapasitas terminal penumpang, termasuk fasilitas penunjang lain seperti apron, "runway", serta aksesibilitas.
Bandara-bandara tersebut meliputi Bandara Supadio Pontianak, dikembangkan dari 0,875 JPT menjadi 2,5 JPT dengan target penyelesaian akhir 2013, dan Bandara Depati Amir Pangkal Pinang dari 0,35 JPT menjadi 1,3 JPT dengan target selesai Desember 2012.
Kemudian Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru yang dikembangkan dari 0,7 juta penumpang per tahun (JPT) menjadi 2,5 JPT, dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2012.
Selain itu Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dari 1 JPT menjadi 2,5 JPT serta Bandara Sultan Thaha Jambi dari 0,5 JPT menjadi 1,5 JPT yang diharapkan selesai pada Desember 2012.
Selanjutnya, Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang yang dikembangkan dari 0,1 JPT menjadi 1 JPT, juga ditargetkan selesai pada akhir 2012; serta bandara baru Kualanamu di Deli Serdang, Medan, dibangun dengan kapasitas 8,1 JPT (Tahap I) untuk menggantikan Bandara Polonia yang hanya berkapasitas 0,9 JPT.
"Sementara pengembangan yang telah selesai dilakukan pada 2011 lalu adalah Bandara Minangkabau Padang, dari kapasitas 1 JPT menjadi 2,5 JPT. Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dari kapasitas 22 JPT menjadi 62 JPT baru dilakukan pada pertengahan Juli 2012," urainya.
(SSB)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012