Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pembukaan MTQ Internasional I Antarpesantren, Munas IV Jam`iyyatul Qurra` Wal Huffazh dan MTQ Nasional VII Antarlembaga Islam di Pontianak, Selasa (3/7) malam, punya kesan tersendiri bagi Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama, KH Said Aqil Siradj.
Acara tersebut bertepatan dengan milad sang kyai profesor kelahiran Cirebon, 59 tahun silam.
Gubernur Kalbar Cornelis di akhir sambutan selamat datang kepada ribuan peserta mengajak seluruh warga mendoakan Said Aqil Siradj agar selalu diberi kesehatan oleh Tuhan.
Antara Cornelis dan NU sendiri terjalin kedekatan yang sudah berlangsung lama. Bahkan, Said Aqil Siradj menyebut Cornelis sebagai Pengurus NU Cabang Katolik dan "ustadz".
Ketua Jami`yyatul Qurra` Wal Hufazh, Abdul Muhaimin Zein mengatakan, dukungan dari gubernur non Muslim itu menunjukkan semangat persaudaraan dan persatuan yang kuat.
"Baru pertama kali sejak tahun 1977 didukung begitu baik oleh gubernur non Muslim," kata dia.
Said Aqil Siradj dalam sambutannya mengatakan, NU sangat menentang aksi anarkisme, radikalisme dan terorisme.
Menurut dia, Al Quran mengajarkan agar umat Muslim menjadi umat yang seimbang dalam kehidupan beragama maupun berbangsa.
Selain itu, Al Quran juga mengajarkan untuk toleran. "Kalau Allah menghendaki, bisa saja semua manusia di muka bumi itu beragama Islam," kata Said Aqil Siradj.
Termasuk larangan menggunakan kekerasan dalam menyebarkan ajaran Islam.
"Bukan Indonesia kalau tanpa agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha. Bukan Indonesia pula kalau tanpa suku Jawa, Sunda, Dayak, Madura, Melayu, dan lain sebagainya," kata dia menegaskan.
Hadir dalam pembukaan Wapres Boediono, Menpera Djan Faridz, Wamen Agama Nazaruddin Umar, Wamen PU Hermanto Dardak.
Upacara pembukaan pun ditutup dengan kembang api selama sekitar lima menit di Stadion Sultan Syarif Abdurrahman setelah sebelumnya disajikan tarian kolosal yang melibatkan ratusan penari dalam gerak indah dan rancak.
Aplaus pengunjung dan peserta membahana di stadion terbesar di Kalbar itu.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Acara tersebut bertepatan dengan milad sang kyai profesor kelahiran Cirebon, 59 tahun silam.
Gubernur Kalbar Cornelis di akhir sambutan selamat datang kepada ribuan peserta mengajak seluruh warga mendoakan Said Aqil Siradj agar selalu diberi kesehatan oleh Tuhan.
Antara Cornelis dan NU sendiri terjalin kedekatan yang sudah berlangsung lama. Bahkan, Said Aqil Siradj menyebut Cornelis sebagai Pengurus NU Cabang Katolik dan "ustadz".
Ketua Jami`yyatul Qurra` Wal Hufazh, Abdul Muhaimin Zein mengatakan, dukungan dari gubernur non Muslim itu menunjukkan semangat persaudaraan dan persatuan yang kuat.
"Baru pertama kali sejak tahun 1977 didukung begitu baik oleh gubernur non Muslim," kata dia.
Said Aqil Siradj dalam sambutannya mengatakan, NU sangat menentang aksi anarkisme, radikalisme dan terorisme.
Menurut dia, Al Quran mengajarkan agar umat Muslim menjadi umat yang seimbang dalam kehidupan beragama maupun berbangsa.
Selain itu, Al Quran juga mengajarkan untuk toleran. "Kalau Allah menghendaki, bisa saja semua manusia di muka bumi itu beragama Islam," kata Said Aqil Siradj.
Termasuk larangan menggunakan kekerasan dalam menyebarkan ajaran Islam.
"Bukan Indonesia kalau tanpa agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha. Bukan Indonesia pula kalau tanpa suku Jawa, Sunda, Dayak, Madura, Melayu, dan lain sebagainya," kata dia menegaskan.
Hadir dalam pembukaan Wapres Boediono, Menpera Djan Faridz, Wamen Agama Nazaruddin Umar, Wamen PU Hermanto Dardak.
Upacara pembukaan pun ditutup dengan kembang api selama sekitar lima menit di Stadion Sultan Syarif Abdurrahman setelah sebelumnya disajikan tarian kolosal yang melibatkan ratusan penari dalam gerak indah dan rancak.
Aplaus pengunjung dan peserta membahana di stadion terbesar di Kalbar itu.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012