Jakarta (ANTARA Kalbar) - Realisasi penjualan sepeda motor pada Juni kian terpukul dengan penurunan 11,5 persen dibandingkan dengan Mei yang mencapai 619.540 unit, yang salah satunya akibat kenaikan uang muka kendaraan sebesar 25 persen.

"Penjualan motor bulan Juni mencapai 550.468 unit dan penjualan pada Mei sudah menurun dibandingkan dengan penjualan pada April, sedangkan penjualan pada April sudah turun dibandingkan dengan penjualan pada Maret, yang juga telah melorot dibandingkan dengan penjualan pada Februari," kata Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata di Jakarta, Senin.

Gunadi menuturkan, berdasarkan data AISI, penjualan motor pada Februari masih tercatat 670.757 unit, namun pada Maret merosot 6,57 persen menjadi 626.689 unit. Penjualan pada April kembali terkikis 0,6 persen menjadi 622.929 unit, sedangkan penjualan pada Mei turun lagi sebesar 0,54 persen.

"Penjualan motor pada Juni merupakan yang terendah sepanjang semester I/2012. Kondisi ini sangat kontras jika dibandingkan dengan penjualan pada Februari yang membukukan rekor penjualan tertinggi pada periode tersebut," katanya.

Jika dibandingkan dengan realisasi penjualan motor pada semester I/2011 yang masih mencapai 4,07 juta unit, pasar pada semester I tahun ini merosot 8,12 persen mengingat penjualan sepanjang Januari-Juni 2012 hanya terkumpul 3,74 juta unit.

"Penurunan penjualan motor di pasar domestik yang terus-menerus merupakan peristiwa anomali di tengah kondisi makroekonomi yang masih cukup stabil. Keadaan menyimpang ini dipicu oleh sejumlah hal seperti penurunan harga komoditas strategis seperti kakao, minyak sawit mentah (CPO), kopi, serta karet," ujarnya.

(IAZ)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012