Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Kepala Dinas Operasi PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani mengatakan pengembangan bandara tersebut yang saat ini sedang berlangsung bukan hanya menjadi kewajiban dari PT AP II, tetapi juga menjadi kewajiban semua pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah.

"Seluruh pihak terkait dengan dunia penerbangan yang ada di Kalbar diharapkan mampu meningkatkan kerjasamanya dalam proses pengembangan bandara Supadio Pontianak. Pasalnya jika tidak segera diantisipasi, penerbangan di Kalbar akan menimbulkan gejolak pada masyarakat," kata Usmulyani, Selasa.

Ia mencontohkan, saat banyaknya kegiatan yang terjadi di Kota Pontianak beberapa waktu lalu, di mana terjadi peningkatan jumlah permintaan penumpang yang sangat besar dan mengakibatkan permintaan tidak sebanding dengan kebutuhan yang disediakan.

Hal itu berdampak besar pada kenaikan harga tiket pesawat yang tentunya akan membebai masyarakat.

Usmulyani mengatakan, dengan banyaknya agenda nasional yang berlangsung di Kota Pontianak itu menyebabkan harga tiket pesawat menjadi mahal, bahkan banyak masyarakat yang tidak mendapatkan tiket penerbangan di Bandara Supadio Pontianak.

"Saat itu, terjadi kenaikan penumpang yang cukup drastis, mencapai 20 persen dari hari biasa. Dengan meningkatnya jumlah penumpang tersebut mengakibatkan harga tiket naik mencapai 100 persen.

Jika pada hari biasa harga tiket pesawat normal rata-rata Rp400 hingga Rp800 ribu, maka dalam satu minggu terakhir harga tiket mencapai Rp1,1 juta hingga Rp1,2 juta.

"Bahkan, banyak masyarakat yang mengeluhkan tidak mendapatkan tiket," katanya.

Menurutnya, hal itu akan terus terjadi dalam beberapa waktu ke depan, karena kapasitas muatan setiap pesawat yang ada di Supadio belum bisa memenuhi kebutuhan penumpang.

Dengan kondisi itu, lanjutnya, salah satu jalan keluar yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas bandara, agar pesawat berbadan lebar bisa mendarat. Dengan demikian, permintaan penumpang yang besarakan bisa terpenuhi.

"Saat ini, akomodasi udara menjadi salah satu pilihan utama masyarakat untuk melakukan perjalanan baik dari luar maupun dari Pontianak sendiri. Sarana transportasi itu juga terbukti menjadi alternatif utama bagi masyarakat yang ingin berpergian dengan ketepatan waktu dan itu mengakibatkan pertumbuhan penumpang yang signifikan setiap tahunnya," katanya.

Untuk itu diharapkan agar proses pembangunan bandara Supadio yang dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II bisa didukung penuh oleh pemkab dan pemerintah pusat, khususnya dalam proses percepatan pelebaran landasan pacu.

"Mau tidak mau itu harus dipercepat, karena saya sebagai putra daerah Kalbar tentu juga ingin bandara ini cepat berkembang. Jika bandara berkembang, tentu akan sangat memperngaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat Kalbar sendiri," katanya.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012