Jakarta (ANTARA Kalbar) - Ratusan pasang pengantin memadati Monumen Nasional saat turut serta dalam "Wedding on the street, Pelaminan Nusantara," acara nikah massal sehingga mencatatkan rekor Museum Rekor Indonesia dengan panjang pelaminan 325 meter.
MURI yang diwakili oleh Hendri Z di Jakarta, Minggu, menyatakan secara resmi, acara nikah massal itu memecahkan rekor pelaminan terpanjang di Indonesia.
Saat ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Didin Hafidhuddin bersama tamu undangan berputar menyalami setiap mempelai, dijumpai suami istri yang membawa anak mereka yang sudah berumur belasan tahun.
"Saya ikut nikah massal demi kebutuhan anak biar mudah dalam setiap urusan sekolahnya," kata Saleha, salah seorang peserta.
Mempelai berasal dari seluruh wilayah Jabodetabek yang sudah berdatangan sejak dini hari.
Mereka berdandan layaknya pengantin yang baru menikah meski umur perkawinan sudah bertahun-tahun menurut agama.
Nikah massal merupakan salah satu kegiatan dari BAZNAS untuk membantu para pasangan suami istri yang belum resmi secara peraturan negara namun sudah resmi agama.
Pernik dekorasi yang berwarna-warni ditambah kedatangan penyanyi Indah Dewi Pertiwi (IDP) mengisi hiburan mengesankan resepsi yang mewah. Tapi Didin menepis bilamana nikah massal itu diselenggarakan dengan glamor.
"Bayangkan saja terkadang beberapa orang melaksanakan pernikahan dengan biaya sampai miliaran. Sedangkan acara kami ini hanya menghabiskan dana sekitar Rp200 juta untuk 247 pasangan suami istri," kata Didin.
(SDP-43)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
MURI yang diwakili oleh Hendri Z di Jakarta, Minggu, menyatakan secara resmi, acara nikah massal itu memecahkan rekor pelaminan terpanjang di Indonesia.
Saat ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Didin Hafidhuddin bersama tamu undangan berputar menyalami setiap mempelai, dijumpai suami istri yang membawa anak mereka yang sudah berumur belasan tahun.
"Saya ikut nikah massal demi kebutuhan anak biar mudah dalam setiap urusan sekolahnya," kata Saleha, salah seorang peserta.
Mempelai berasal dari seluruh wilayah Jabodetabek yang sudah berdatangan sejak dini hari.
Mereka berdandan layaknya pengantin yang baru menikah meski umur perkawinan sudah bertahun-tahun menurut agama.
Nikah massal merupakan salah satu kegiatan dari BAZNAS untuk membantu para pasangan suami istri yang belum resmi secara peraturan negara namun sudah resmi agama.
Pernik dekorasi yang berwarna-warni ditambah kedatangan penyanyi Indah Dewi Pertiwi (IDP) mengisi hiburan mengesankan resepsi yang mewah. Tapi Didin menepis bilamana nikah massal itu diselenggarakan dengan glamor.
"Bayangkan saja terkadang beberapa orang melaksanakan pernikahan dengan biaya sampai miliaran. Sedangkan acara kami ini hanya menghabiskan dana sekitar Rp200 juta untuk 247 pasangan suami istri," kata Didin.
(SDP-43)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012