Jakarta (ANTARA Kalbar) - Olah raga lari pagi ternyata harus dihindari seusai sahur, kata
pakar gizi dari Persatuan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI), Dr. dr.
Fiastuti Witjaksono SpGK., MSc.
"Aktifitas fisik seperti ini sebaiknya dihindari seusai sahur, karena dapat memicu dehidrasi saat menjalani ibadah puasa," kata Fiastuti pada media edukasi di Jakarta pekan ini.
Dia menjelaskan risiko dehidrasi terjadi karena jarak waktu kegiatan makan dan minum sejak sahur hingga buka puasa cukup lama.
Fiastuti juga mengemukakan olah raga lari pagi sebaiknya dilakukan pada saat menjelang waktu berbuka puasa atau seusai berbuka.
"Tulang yang berbenturan serta napas yang terengah-engah, memicu pengeluaran keringat lebih banyak. Sementara itu, tidak ada asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh hingga waktu berbuka, inilah pemicu dehidrasi," kata dia.
Untuk pengganti olah raga lari pagi, Fiastuti menganjurkan olah raga jalan pagi sebagai alternatif.
"Selain bagus untuk kebugaran tubuh, jalan pagi juga baik untuk menjaga tulang tetap kuat dan sehat," ujar Fiastuti.
(M048)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Aktifitas fisik seperti ini sebaiknya dihindari seusai sahur, karena dapat memicu dehidrasi saat menjalani ibadah puasa," kata Fiastuti pada media edukasi di Jakarta pekan ini.
Dia menjelaskan risiko dehidrasi terjadi karena jarak waktu kegiatan makan dan minum sejak sahur hingga buka puasa cukup lama.
Fiastuti juga mengemukakan olah raga lari pagi sebaiknya dilakukan pada saat menjelang waktu berbuka puasa atau seusai berbuka.
"Tulang yang berbenturan serta napas yang terengah-engah, memicu pengeluaran keringat lebih banyak. Sementara itu, tidak ada asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh hingga waktu berbuka, inilah pemicu dehidrasi," kata dia.
Untuk pengganti olah raga lari pagi, Fiastuti menganjurkan olah raga jalan pagi sebagai alternatif.
"Selain bagus untuk kebugaran tubuh, jalan pagi juga baik untuk menjaga tulang tetap kuat dan sehat," ujar Fiastuti.
(M048)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012