Sungai Raya (ANTARA Kalbar) - Tiga maskapai penerbangan yang ada di Bandara Supadio Pontianak sudah mengajukan penambahan jadwal terbang mulai tanggal 10 Agustus untuk menghadapi Idul Fitri 1433 Hijriah.
"Tiga maskapai penerbangan yang sudah mengajukan penambahan jam terbang kepada kita yaitu, Batavia Air, Lion Air dan Garuda. Mereka sudah mengajukan penambahan jam terbang karena sudah ada penumpang yang memesan tiket jauh hari sebelumnya," kata Kepala Dinas Operasional Penerbangan, PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani di Sungai Raya, Rabu.
Menurutnya, untuk mengantisipasi mahalnya tiket pesawat saat Lebaran nanti, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan manajemen setiap maskapai untuk menekan harga tiket tersebut.
"Kita juga sudah melakukan kerja sama dengan pihak maskapai untuk bersikap hati-hati dalam mengeluarkan tiket. Dalam arti jangan melampaui dari batas atas dan batas bawah dari ketentuan yang sudah di keluarkan oleh Departemen Perhubungan dan mereka juga telah sepakat untuk tidak menjual tiket pada batas atas yang telah ditentukan," tuturnya.
Dia mengatakan, jika ketentuan tersebut dilanggar oleh masing-masing maskapai, pihak maskapai yang telah melakukan kesepakatan tersebut menyatakan siap untuk dipecat sesuai dengan ketentuan yang ada.
"Mereka siap untuk dipecat dan tidak beroperasi di bandara ini, serta bersedia menerima penalti yang telah ditetapkan oleh bandara Supadio Pontianak sebelumnya. Dan mereka juga telah menyetujui ketentuan tersebut, karena semuanya dilakukan demi kenyamanan para penumpang khususnya masyarakat Kalbar itu sendiri," katanya.
Masyarakat juga diharapkan untuk tidak melakukan pembelian tiket di tempat yang tidak resmi. Namun masyarakat harus membeli tiket di tempat yang resmi, dimana hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya calo yang bermain dalam menjual harga tiket pesawat.
"Kita minta masyarakat tidak terpengaruh dengan calo yang menawarkan tiket murah. Ke depannya kita akan membuat iklan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak membeli tiket sembarangan melalui calo," katanya.
Usmulyani menjelaskan pihaknya juga melakukan pembinaan para agen biro perjalanan yang ada di bandara untuk melakukan ketentuan berupa menjual tiket sesuai nama dari pembeli tiket tersebut.
"Karena kita tidak pandang bulu, jika mereka menjual tiket dari yang bukan namanya maka kita akan menolaknya," katanya.
Ia mengatakan Angkasa Pura sudah meminta maskapai untuk tidak menerima penumpang yang naik pesawat yang tidak sesuai namanya, dan jika ada harap dilakukan penolakan, dimana itu semua sudah dilakukan kesepakatan bersama baik antara maskapai dan PT Angkasa Pura II untuk menekan tingginya harga tiket di pasaran.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Tiga maskapai penerbangan yang sudah mengajukan penambahan jam terbang kepada kita yaitu, Batavia Air, Lion Air dan Garuda. Mereka sudah mengajukan penambahan jam terbang karena sudah ada penumpang yang memesan tiket jauh hari sebelumnya," kata Kepala Dinas Operasional Penerbangan, PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani di Sungai Raya, Rabu.
Menurutnya, untuk mengantisipasi mahalnya tiket pesawat saat Lebaran nanti, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan manajemen setiap maskapai untuk menekan harga tiket tersebut.
"Kita juga sudah melakukan kerja sama dengan pihak maskapai untuk bersikap hati-hati dalam mengeluarkan tiket. Dalam arti jangan melampaui dari batas atas dan batas bawah dari ketentuan yang sudah di keluarkan oleh Departemen Perhubungan dan mereka juga telah sepakat untuk tidak menjual tiket pada batas atas yang telah ditentukan," tuturnya.
Dia mengatakan, jika ketentuan tersebut dilanggar oleh masing-masing maskapai, pihak maskapai yang telah melakukan kesepakatan tersebut menyatakan siap untuk dipecat sesuai dengan ketentuan yang ada.
"Mereka siap untuk dipecat dan tidak beroperasi di bandara ini, serta bersedia menerima penalti yang telah ditetapkan oleh bandara Supadio Pontianak sebelumnya. Dan mereka juga telah menyetujui ketentuan tersebut, karena semuanya dilakukan demi kenyamanan para penumpang khususnya masyarakat Kalbar itu sendiri," katanya.
Masyarakat juga diharapkan untuk tidak melakukan pembelian tiket di tempat yang tidak resmi. Namun masyarakat harus membeli tiket di tempat yang resmi, dimana hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya calo yang bermain dalam menjual harga tiket pesawat.
"Kita minta masyarakat tidak terpengaruh dengan calo yang menawarkan tiket murah. Ke depannya kita akan membuat iklan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak membeli tiket sembarangan melalui calo," katanya.
Usmulyani menjelaskan pihaknya juga melakukan pembinaan para agen biro perjalanan yang ada di bandara untuk melakukan ketentuan berupa menjual tiket sesuai nama dari pembeli tiket tersebut.
"Karena kita tidak pandang bulu, jika mereka menjual tiket dari yang bukan namanya maka kita akan menolaknya," katanya.
Ia mengatakan Angkasa Pura sudah meminta maskapai untuk tidak menerima penumpang yang naik pesawat yang tidak sesuai namanya, dan jika ada harap dilakukan penolakan, dimana itu semua sudah dilakukan kesepakatan bersama baik antara maskapai dan PT Angkasa Pura II untuk menekan tingginya harga tiket di pasaran.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012