Bogor (ANTARA Kalbar) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, badan PBB, UNESCO memberikan penghargaan kepada Indonesia karena telah berhasil dalam program pemberantasan buta huruf.

"UNESCO telah memberi penghargaan kepada Indonesia atas capaian di bidang literacy, di sini dikatakan (penghargaan UNESCO) bahwa program ini oleh Indonesia dilakukan secara berhasil untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengurangi atau 'eradicating illiteracy' (pemberantasan buta huruf) melalui membaca, pendekatan budaya, pelatihan-pelatihan dan bahkan enterpreneurship," kata Presiden saat membuka retreat ekonomi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat pagi.

Presiden menambahkan, program ini mampu menjangkau tiga juta orang dengan prioritas pada kaum perempuan.

Presiden melanjutkan, menurut UNESCO, pada 2009 saja, angka melek huruf penduduk Indonesia telah mencapai 93 persen, setara dengan negara tetangga Malaysia 93 persen dan Singapura 95 persen.

"Dengan capaian ini, dinilai oleh UNESCO bahwa Indonesia siap berkompetisi secara global maupun regional," kata Presiden.

Yudhoyono menambahkan, pencapaian ini  penting karena dalam jangka panjang, pembangunan dapat lebih tingkatkan oleh putra-putri bangsa yang makin maju dan unggul.

Selain itu, dengan semakin melek huruf tersebut, menurut Presiden kesenjangan pengetahuan dalam masyarakat yang sering menjadi masalah sosial, politik dan ekonomi dapat dikurangi.

"Dan insya Allah tentu akan lebih bagus keseluruhan struktur kependudukan Indonesia ini dalam arti yang luas sebagai sumber daya manusia, sebagai 'human capital'  maupun 'social capital' (modal sosial)," kata Presiden.

(M041)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012