Jakarta (ANTARA Kalbar)  -  Pabrik pemurnian alumina hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan investor China yang akan mulai dibangun pada 2015 mampu mempekerjakan 30 ribu orang. Lokasi pabrik itu direncanakan di Kalimantan Barat.

"Pabrik alumina kemungkinan didirikan di Kalimantan Barat," kata Direktur Jenderal Bina Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto, selaku wakil pemerintah dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama Indonesia-China itu di Jakarta, Kamis.

Pendirian pabrik ini dimulai pada 2015 dan dilanjutkan secara bertahap dengan jangka waktu lima tahun hingga 2020.  Nilai investasi proyek pabrik pemurnian alumina senilai 7,1 milIar dolar AS.

Kapasitas produksi dari pabrik alumina yang didirikan oleh Beijng Shuang Zhong Li Investment Management ini sebesar 1,8 juta ton per tahun.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan produksi dari pabrik pengolahan bahan baku berbasis alumunium tersebut bisa menutup impor inalum. "Kalau produksi alumina nanti dibutuhkan untuk dalam dan luar negeri. Termasuk inalum, Nanti kalau udah bisa produksi saya stop impornya," katanya.

Proyek investasi ini merupakan bagian dari kerja sama China dan Indonesia selain pendirian pabrik pengolahan besi-baja dengan nilai investasi 1,5 milyar dolar AS.

Menteri Perindustrian mengatakan pemerintah menyambut baik kedua rencana proyek pembangunan pabrik tersebut dan berkomitmen untuk menjadi fasilitator.

"Kementerian Perindustrian akan mengawal proyek ini agar dapat diselesaikan tepat waktu," katanya.

(SDP-55)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012