Pontianak (ANTARA Kalbar) - Empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Barat peserta pemilihan kepala daerah tahun 2012 hendaknya tidak melakukan "perang" suku, ras, agama dan antargolongan (SARA), kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Maria Goreti, Selasa.
"Kalau `perang` ide silakan, tetapi jangan sampai `perang` SARA," kata anggota DPD RI dari daerah pemilihan Kalbar tersebut di Pontianak.
Maria mengaku khawatir warga menjadi korban dan diadu domba yang dapat memunculkan perpecahan selama pelaksanaan kampanye Pilkada Kalbar sejak 3 September hingga 16 September. "Adu domba memunculkan perpecahan atau permusuhan," katanya lagi.
Karena itu, dia mengharapkan empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dapat menjaga sportivitas dalam bertarung mengusung program dan ide dalam upaya memajukan Kalbar. "Tetapi menghindari perpecahan antar-sesama warga," katanya.
Ia menambahkan, keempat pasangan calon mesti siap dengan mental melayani rakyat jika terpilih sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur periode 2013-2018.
Sementara itu, anggota DPD RI lainnya, Hairiah mengharapkan pasangan calon jika terpilih nanti dapat bekerja sama dengan para anggota DPD RI dari daerah pemilihan Kalbar.
"Ke depan, dalam setiap pekerjaan jangan melupakan wakil di DPD RI. Gubernur dan wakil gubernur terpilih harus bekerja sama dengan DPD RI," kata Ketua Kaukus Perempuan Parlemen DPD RI tersebut.
Sebelumnya, Hairiah juga mengingatkan masyarakat Kalbar dapat memilih pasangan gubernur dan wakil gubernur dengan melihat visi, misi dan program kerja yang mereka tawarkan. "Program kerja yang masuk akal tentunya dan jika terpilih, program kerja itu diaplikasikan," kata dia.
KPU Kalbar sejak Senin (3/9) sudah memberlakukan jadwal kampanye untuk empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar pada empat wilayah atau zona kampanye yang ada di 14 kabupaten/kota di Kalbar.
Adapun empat pasangan calon berdasarkan nomor urut, satu incumbent (pejabat kini) Cornelis-Christiandy Sanjaya, urut dua Armyn Alianyang-Fathan A Rasyid, urut tiga Morkes Effendi-Burhanuddin A Rasyid dan urut empat pasangan Abang Tambul Husein-Barnabas Simin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Kalau `perang` ide silakan, tetapi jangan sampai `perang` SARA," kata anggota DPD RI dari daerah pemilihan Kalbar tersebut di Pontianak.
Maria mengaku khawatir warga menjadi korban dan diadu domba yang dapat memunculkan perpecahan selama pelaksanaan kampanye Pilkada Kalbar sejak 3 September hingga 16 September. "Adu domba memunculkan perpecahan atau permusuhan," katanya lagi.
Karena itu, dia mengharapkan empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dapat menjaga sportivitas dalam bertarung mengusung program dan ide dalam upaya memajukan Kalbar. "Tetapi menghindari perpecahan antar-sesama warga," katanya.
Ia menambahkan, keempat pasangan calon mesti siap dengan mental melayani rakyat jika terpilih sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur periode 2013-2018.
Sementara itu, anggota DPD RI lainnya, Hairiah mengharapkan pasangan calon jika terpilih nanti dapat bekerja sama dengan para anggota DPD RI dari daerah pemilihan Kalbar.
"Ke depan, dalam setiap pekerjaan jangan melupakan wakil di DPD RI. Gubernur dan wakil gubernur terpilih harus bekerja sama dengan DPD RI," kata Ketua Kaukus Perempuan Parlemen DPD RI tersebut.
Sebelumnya, Hairiah juga mengingatkan masyarakat Kalbar dapat memilih pasangan gubernur dan wakil gubernur dengan melihat visi, misi dan program kerja yang mereka tawarkan. "Program kerja yang masuk akal tentunya dan jika terpilih, program kerja itu diaplikasikan," kata dia.
KPU Kalbar sejak Senin (3/9) sudah memberlakukan jadwal kampanye untuk empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar pada empat wilayah atau zona kampanye yang ada di 14 kabupaten/kota di Kalbar.
Adapun empat pasangan calon berdasarkan nomor urut, satu incumbent (pejabat kini) Cornelis-Christiandy Sanjaya, urut dua Armyn Alianyang-Fathan A Rasyid, urut tiga Morkes Effendi-Burhanuddin A Rasyid dan urut empat pasangan Abang Tambul Husein-Barnabas Simin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012