Solo (ANTARA Kalbar) - Wali Kota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) yang juga calon Gubernur DKI Jakarta terpilih versi penghitungan cepat, menegaskan bahwa dirinya tidak akan menerima hadiah dalam bentuk apa pun.

"Saya sebagai pejabat negara tidak diperbolehkan menerima hadiah dalam bentuk apa pun.  Sejak dulu saya selalu tegaskan tidak dan tidak. Ya kalau ditanya hadiahnya apa, saya sendiri tidak tahu. wujudnya apa juga tidak tahu," kata Jokowi yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama  (Ahok) yang maju dalam Pilgub DKI Jakarta diusung oleh PDI Perjungan dan Gerindra di Solo, Senin.

Jika nantinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil untuk klarifikasi terkait pemberian hadiah, Jokowi menyatakan bersedia untuk datang. "Ya datang, tapi sejak awal saya menolak hadiah. Saya tidak birahi rumah, tidak birahi mobil," katanya.

Disinggung persiapan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi yang sampai saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta mengatakan semuanya baru akan disiapkan setelah KPUD menetapkan hasil Pilkada DKI Jakarta.  Sambil menunggu penetapan KPUD, dirinya akan berada di Solo untuk menyelesaikan tugasnya sebagai wali kota.

"Untuk surat pengunduran diri belum saya buat, tunggu KPUD dulu sabar sedikit," katanya.

Mengenai posisi wali kota pascaditinggalkan, Jokowi menyerahkan semuanya kepada partai. Jokowi yakin kepala daerah yang nantinya akan menggantikannya nanti mampu melanjutkan program-program yang sudah berjalan. Sebab menurutnya, pondasi sistem pembangunan di Kota Solo sudah ada dan kuat, hanya tinggal melanjutkan saja. Apalagi sudah ada "blue print" pembangunan Kota Solo baik jangka menengah dan jangka panjang.

"Ya kalau masalah, di setiap kota pasti akan terus ada dan sampai kapanpun," katanya.  

(J005)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012