Bantul (ANTARA Kalbar) - Bank Pembangunan Asia (ADB, Asian Development Bank) mendukung Proyek Penguatan Pendidikan Menengah Kejuruan di Indonesia sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu dan perluasan pendidikan SMK di negara ini .

Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Asian Development Bank (ADB) di Indonesia, Jon D Lindborg dalam keterangan pers saat kunjungannya ke SMKN 2 Kasihan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.

Dalam kunjungannya ke SMKN 2 Kasihan, sebagai salah satu SMK yang terpilih menjadi penerima bantuan proyek itu, juga dihadiri sejumlah anggota Dewan Eksekutif ADB perwakilan dari delapan negara di ASIA.

Menurut Jon, Proyek Penguatan Pendidikan Menengah Kejuruan di Indonesia atau Indonesia Vocational Education Strengthening Project (INVEST) tersebut nilainya sebesar RP1,1 triliun selama periode lima tahun pada 2008-2013.

Melalui proyek itu ADB mendukung dalam pendanaan dengan pinjaman lunak sebesar 80 juta dolar untuk 90 SMK yang tersebar di 33 provinsi se Indonesia.

"Pengelolaan proyek cukup baik dan efisien serta relatif tepat waktu, pencapaian ini diperoleh berkat adanya sinergi dan kerjasama yang baik antara pengelola proyek di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan ADB," kata Jon.

Proyek ini tiap sekolah mendapatkan hibah (block grant) berkisar antara Rp3 miliar hingga Rp6 miliar yang dimanfaatkan untuk rehabilitasi atau perluasan bangunan seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan dan kantor sekolah.

Selain itu dana proyek ini juga dimanfaatkan untuk membeli peralatan praktikum siswa, pelatihan guru dan pengembangan kewirausahaan siswa.

"Keberhasilan proyek ini akan menjadi contoh bagi proyek-proyek lainnya, bukan saja di Indonesia melainkan juga dinegara-negara lain di kawasan Asia yang menjadi anggota ADB," kata Direktur Eksekutif ADB di Manila mewakili Pemerintah RI Dr Maurin Sitarus.

(KR-HRI)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012