Seoul (ANTARA Kalbar) - Video musik “Gangnam Style†yang dibawakan oleh penyanyi rap asal Korea Selatan Psy telah ditonton oleh 200 juta pemirsa di Youtube pada tgl. 18 September. Lagu hit 'Gangnam Style’ menduduki urutan pertama dalam daftar tangga lagu sumber iTune, Amerika Serikat. Demam Psy demikian meningkatkan harapan bahwa budaya pop Korea -Hallyu akan memberikan batu lompatan baru dalam tren dunia.
Gangnam Style adalah lagu yang dinyanyikan dengan bahasa Korea dan diwarnai tari dari seorang rapper asal Korea Selatan -Psy.
Pada awalnya, lagu ini tidak dirancang untuk mencapai target pasar manca negara. Namun akhirnya, lagu tersebut dan musik video telah mengguncang dunia dan mencatat hit di seluruh dunia. Pada satu sisi, cerita sukses ini sangat luar biasa. Pada sisi lain, keberhasilan itu dinilai sangat layak, karena kiat popularitas lagu tersebut terletak pada konten lagu itu sendiri.
Lagu tersebut membuat orang tertawa dan lucu dan mudah untuk mengikutinya. Untuk itu, popularitasnya hampir tak terelakkan. Lagu tersebut juga mencantumkan suasana restorasi dan nuansa seksi. Strategi terbuka yang memungkinkan siapa saja bebas memproduksi video parodi juga telah membuahkan sukses. Tarian kuda Gangnam Style dibuat secara khas dan lucu, tetapi memiliki kecanduan. Unsur-unsur ini semua dapat membuat seseorang semakin demam dengan ‘Gangnam Style’.
Kesuksesan Psy dapat dipandang sebagai aliran demam Hallyu, tetapi juga hal itu berbeda dalam banyak segi. K-pop yang merupakan pusat Hallyu terutama banyak digemari oleh lapisan mania para remaja seperti para siswa SMP dan SMA, sedangkan ‘Gangnam Style’ mendapat popularitas dari seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang usia.
K-pop yang diwakili penyanyi idola muda Korea masuk ke pasar dunia dengan strategi pemasaran global oleh perusahaan manajemen besar. Tetapi, Gangnam style memikat hati dunia dengan hanya daya saing konten sendiri.
Hal ini jelas membuktikan bahwa daya saing terletak pada konten. Lagu Gangnam Syle telah membuktikan bahwa konten Korea mungkin mencapai keberhasilan global dengan strategi pemasaran aktif dengan ide-ide segar dan kreatif serta menggunakan saluran komunikasi baru, termasuk situs jejaring sosial.
(KBS World)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Gangnam Style adalah lagu yang dinyanyikan dengan bahasa Korea dan diwarnai tari dari seorang rapper asal Korea Selatan -Psy.
Pada awalnya, lagu ini tidak dirancang untuk mencapai target pasar manca negara. Namun akhirnya, lagu tersebut dan musik video telah mengguncang dunia dan mencatat hit di seluruh dunia. Pada satu sisi, cerita sukses ini sangat luar biasa. Pada sisi lain, keberhasilan itu dinilai sangat layak, karena kiat popularitas lagu tersebut terletak pada konten lagu itu sendiri.
Lagu tersebut membuat orang tertawa dan lucu dan mudah untuk mengikutinya. Untuk itu, popularitasnya hampir tak terelakkan. Lagu tersebut juga mencantumkan suasana restorasi dan nuansa seksi. Strategi terbuka yang memungkinkan siapa saja bebas memproduksi video parodi juga telah membuahkan sukses. Tarian kuda Gangnam Style dibuat secara khas dan lucu, tetapi memiliki kecanduan. Unsur-unsur ini semua dapat membuat seseorang semakin demam dengan ‘Gangnam Style’.
Kesuksesan Psy dapat dipandang sebagai aliran demam Hallyu, tetapi juga hal itu berbeda dalam banyak segi. K-pop yang merupakan pusat Hallyu terutama banyak digemari oleh lapisan mania para remaja seperti para siswa SMP dan SMA, sedangkan ‘Gangnam Style’ mendapat popularitas dari seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang usia.
K-pop yang diwakili penyanyi idola muda Korea masuk ke pasar dunia dengan strategi pemasaran global oleh perusahaan manajemen besar. Tetapi, Gangnam style memikat hati dunia dengan hanya daya saing konten sendiri.
Hal ini jelas membuktikan bahwa daya saing terletak pada konten. Lagu Gangnam Syle telah membuktikan bahwa konten Korea mungkin mencapai keberhasilan global dengan strategi pemasaran aktif dengan ide-ide segar dan kreatif serta menggunakan saluran komunikasi baru, termasuk situs jejaring sosial.
(KBS World)
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012