Jakarta (ANTARA Kalbar)- Teknologi UHT (Ultra High Temperature) menjaga kandungan gizi alami yang terkandung pada susu tanpa bahan pengawet, sejalan dengan pesatnya perkembangan industri susu di dalam negeri.

Banyaknya jenis susu yang beredar di pasaran di Indonesia, membuat orang tua sering dihadapkan pada dilema dalam pemilihan susu yang tepat. Karena itu, orang tua perlu mengetahui bagaimana cara memilih susu yang tepat untuk tumbuh kembang anak.  

Divisi Nutrisi & Penyakit Metabolik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI-RSCM, Dr.Yoga Devaera, Sp.A, Jakarta menyatakan di Jakarta, Kamis bahwa susu yang beredar di pasaran ada yang diproses dengan menggunakan teknologi UHT.

Susu UHT adalah susu cair yang diolah dengan menggunakan pemanasan suhu tinggi dalam waktu yang singkat (140 derajat Celcius selama empat detik) yang bertujuan untuk membunuh seluruh mikro organisme, baik pembusuk maupun patogen dan spora, serta mencegah kerusakan nilai gizi susu. Susu UHT adalah minuman yang sehat dengan kandungan gizi alami yang lengkap, katanya.
    
Pelengkap

Yoga dalam seminar sehari yang dilaksanakan Tetra Pak Indonesia mengatakan, setelah anak berusia satu tahun ke atas, Air Susu Ibu (ASI) hanya memenuhi 30 persen kebutuhan gizi anak. Pada usia ini,  makanan utama anak adalah makanan padat dan susu merupakan pelengkap bagi tumbuh kembang anak.  

Untuk itu, orang tua perlu mencermati pilihan susu yang tepat yang dapat disesuaikan dengan kondisi kesehatan anak saat ini. Bagi anak yang tidak bermasalah dengan kesehatan dan memiliki kebiasaan makan yang baik maka peran susu ialah sebagai sumber kalsium yang penting untuk pertumbuhan tulang.

Sementara itu Direktur SEAFAST (Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology) Center; dan Professor, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor, Prof. Purwiyatno Hariyadi, Ph.D mengatakan, proses pengolahan susu dengan sistem sterilisasi Ultra High Temperature adalah teknologi yang paling efektif dalam membunuh mikroba maupun bakteri berbahaya, yang diolah dengan suhu pemanasan sangat tinggi tanpa mengubah mutu dan kandungan zat gizi yang ada dalam susu.

"Susu cair UHT mengandung berbagai zat gizi dalam jumlah dan komposisi yang baik untuk memenuhi kebutuhan tubuh, aman dikonsumsi, dan tanpa perlu bahan pengawet," ujarnya.    

Communications Manager Tetra Pak Indonesia,   Elvira P. Wongsosudiro  mengatakan, Tetra Pak adalah pelopor teknologi UHT untuk pemrosesan dan pengemasan susu cair di dunia. Susu diolah secara higienis dengan menggunakan teknologi UHT dan pengemasan aseptik berteknologi canggih.

Susu UHT bebas bakteri karena diproses tanpa adanya campur tangan manusia, sehingga menjamin produk tetap segar, menjaga kandungan gizi alami dalam susu dan memungkinkan susu disimpan dalam jangka waktu yang lama tanpa memerlukan bahan pengawet.

Di negara-negara maju yang sudah memiliki tingkat kesadaran akan pentingnya asupan gizi, maka akan memiliki tingkat konsumsi susu yang semakin tinggi pula.

Berbeda dengan Indonesia yang masih tergolong rendah dengan tingkat konsumsi susu hanya 12,85 liter per kapita per tahun dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya.

Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat susu merupakan salah satu sumber gizi yang sangat dibutuhkan pada masa pertumbuhan, tutur Elvira P. Wongsosudiro.
(A011)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012