Yogyakarta (ANTARA Kalbar) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menginisiasi pendirian rumah budaya Indonesia di beberapa negara yang dianggap strategis di dunia di antaranya Amerika Serikat, Belanda, dan Prancis.
"Rumah budaya itu dimaksudkan untuk mengenalkan kekayaan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat dunia," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti di Yogyakarta, Sabtu.
Usai membuka "Grand Strategy Meeting" (GSM) dalam rangka persiapan "World Culture for Development Forum (WCF)-Bali Forum 2013", ia mengatakan langkah itu akan dimulai pada 2013 untuk mendekatkan citra positif kehidupan budaya Indonesia dengan negara-negara strategis.
"Keberadaan rumah budaya tersebut akan semakin menegaskan Indonesia sebagai satu-satunya tempat bagi dunia dalam membangun dialog kebudayaan," katanya.
Selain itu juga memberikan dampak citra positif tentang kehidupan budaya dengan negara-negara strategis. Rumah budaya itu akan semakin memperkuat jaringan Indonesia ke dunia luar.
Ia mengatakan potensi kekayaan geografis dan budaya Indonesia yang memiliki ratusan etnis dan bahasa menjadi pilihan bagi pengembangan kemajuan kebudayaan dunia.
"Jika negara maju berorientasi pada politik dan ekonomi, Indonesia menjadi rujukan untuk dialog kebudayaan," katanya.
Menurut dia, hasil GSM yang merupakan pertemuan para budayawan dan akademisi ituakan dijadikan bahan untuk agenda "WCF-Bali Forum 2013" di Bali, 24-29 November 2013.
"Pertemuan yang diikuti oleh budayawan dan akademisi itu juga membahas tentang parameter indeks kebahagiaan sebuah negara. Kebetulan UNESCO juga mulai menyusun indeks tersebut," katanya.
Guru Besar Fisipol UGM Mochtar Masoed mengatakan indeks kebahagiaan tidak hanya diukur dari sisi material tetapi juga nonmaterial.
Menurut dia hal itu di antaranya indikator tingkat pendidikan, pendapatan, aksesibilitas, fasilitas umum, permodalan, dan ruang ekspresi budaya.
"Hal itu nanti akan dibahas di 'WCF-Bali Forum 2013' tentang metode yang tepat untuk mengukur indeks tersebut," katanya.
Budayawan Timbul Haryono mengatakan selain membahas indeks kebudayaan, peserta pertemuan juga merekomendasikan pengembangan museum kesenian budaya gunung di berbagai daerah di Indonesia.
"Salah satunya kesenian lima gunung di komunitas areal sekitar Gunung Merapi. Kesenian gunung itu berkembang cukup pesat, bagian dari hasil eksplorasi lingkungan melalui kreasi seni," katanya.
(B015)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Rumah budaya itu dimaksudkan untuk mengenalkan kekayaan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat dunia," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti di Yogyakarta, Sabtu.
Usai membuka "Grand Strategy Meeting" (GSM) dalam rangka persiapan "World Culture for Development Forum (WCF)-Bali Forum 2013", ia mengatakan langkah itu akan dimulai pada 2013 untuk mendekatkan citra positif kehidupan budaya Indonesia dengan negara-negara strategis.
"Keberadaan rumah budaya tersebut akan semakin menegaskan Indonesia sebagai satu-satunya tempat bagi dunia dalam membangun dialog kebudayaan," katanya.
Selain itu juga memberikan dampak citra positif tentang kehidupan budaya dengan negara-negara strategis. Rumah budaya itu akan semakin memperkuat jaringan Indonesia ke dunia luar.
Ia mengatakan potensi kekayaan geografis dan budaya Indonesia yang memiliki ratusan etnis dan bahasa menjadi pilihan bagi pengembangan kemajuan kebudayaan dunia.
"Jika negara maju berorientasi pada politik dan ekonomi, Indonesia menjadi rujukan untuk dialog kebudayaan," katanya.
Menurut dia, hasil GSM yang merupakan pertemuan para budayawan dan akademisi ituakan dijadikan bahan untuk agenda "WCF-Bali Forum 2013" di Bali, 24-29 November 2013.
"Pertemuan yang diikuti oleh budayawan dan akademisi itu juga membahas tentang parameter indeks kebahagiaan sebuah negara. Kebetulan UNESCO juga mulai menyusun indeks tersebut," katanya.
Guru Besar Fisipol UGM Mochtar Masoed mengatakan indeks kebahagiaan tidak hanya diukur dari sisi material tetapi juga nonmaterial.
Menurut dia hal itu di antaranya indikator tingkat pendidikan, pendapatan, aksesibilitas, fasilitas umum, permodalan, dan ruang ekspresi budaya.
"Hal itu nanti akan dibahas di 'WCF-Bali Forum 2013' tentang metode yang tepat untuk mengukur indeks tersebut," katanya.
Budayawan Timbul Haryono mengatakan selain membahas indeks kebudayaan, peserta pertemuan juga merekomendasikan pengembangan museum kesenian budaya gunung di berbagai daerah di Indonesia.
"Salah satunya kesenian lima gunung di komunitas areal sekitar Gunung Merapi. Kesenian gunung itu berkembang cukup pesat, bagian dari hasil eksplorasi lingkungan melalui kreasi seni," katanya.
(B015)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012