Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di Kabupaten Kubu Raya.
"Kami dari Direktorat Sekolah Dasar Kemenristek RI melakukan monitoring secara menyeluruh pelaksanaan PTM terbatas mulai dari kedatangan siswa, proses pembelajaran, hingga kesiapan sarana dan prasarana, kesemuanya tak lepas dari pantauan sejauh mana tingkat kepatuhan dalam penerapan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh 4 kementerian terkait PTM terbatas," kata Ketua Rombongan, Ruslan di Sungai Raya, Rabu.
Dia mengatakan monitoring yang dilakukan merupakan bentuk dari arahan program 4 kementerian yakni Mendagri, Menpan, Dikbudristek dan Kemenkes Republik Indonesia yang bersepakat untuk memberikan izin pembelajaran tatap muka terbatas dengan syarat yang sudah ditentukan dan disebarkan ke seluruh penjuru pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten.
Ruslan berharap, monitoring yang dilakukan bisa melihat langsung bagaimana persiapan dan pelaksanaan PTM Terbatas di wilayah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat.
"Ternyata saat kita turun ke lapangan, persiapan dan pelaksanaan sudah mengacu pada peraturan yang dikeluarkan oleh Pemda Kubu Raya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Semua siswa sudah menerapkan prokes sebagaimana yang diharapkan. Bahkan fasilitas sekolah juga sudah memadai," katanya.
Ia melihat, pada prosesnya saat siswa datang pihak sekolah sudah melakukan pengecekan suhu tubuh siswa. Yang diperbolehkan masuk hanya mereka yang suhu badannya di bawah 36 derajat Celcius. Jika di atas itu, pihak sekolah sudah menyiapkan tempat khusus dan tidak diperkenankan untuk masuk ke sekolah.
Kemudian, protokol jarak antara meja satu ke meja lain di dalam kelas juga sudah sesuai dengan ketentuan yang disampaikan.
"Begitu pula dengan kesiapan yang lain. Kita melihat Kubu Raya sudah menerapkan protokol yang dianjurkan demi menjaga agar proses pembelajaran tatap muka bisa terus dilakukan. Bahkan dengan manajemen jadwal secara bergantian juga dilakukan oleh sekolah-sekolah," katanya.