Jakarta (ANTARA Kalbar) - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta anggota DPR untuk menanyakan langsung kepada istrinya --Ny Nafsiah Sabri-- apakah memang berbisnis pengadaan genset di PLN.

"Ada yang penasaran menanyakan apakah dalam pengadaan genset di PLN melibatkan istri saya. Saya menyarankan sebaiknya dipanggil saja. Kebetulan istri saya sangat cantik, jadi panggil saja ke sini," kata Dahlan, di sela Rapat Kerja Komisi VII dengan Menteri BUMN, Menteri ESDM, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa.

Dahlan yang merupakan mantan Dirut PT PLN ini diundang untuk mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan BPK yang menemukan dugaan kerugian negara di delapan pembangkit listrik periode 2009-2011 sebesar Rp37,6 triliun, akibat penggunaan BBM untuk pembangkit listrik PLN yang seharusnya menggunakan gas.

Dalam rapat tersebut, anggota Komisi VII DPR, Tommy Firman dari Fraksi PPP menanyakan terkait pengadaan genset.

"Apakah benar pengadaan genset diberikan tanpa tender kepada istri bapak? ," kata Tommy.

Dengan sigap Dahlan pun menjawab, "Saya tidak tahu menahu mengenai bisnis istri saya. Saya juga tidak pernah menanyakan apa bisnis istri saya".

Dahlan malah berkelakar bahwa yang dia tahu adalah anaknya yang berbisnis jual beli baju kaos dengan gambar genset.

Tidak puas mendengar jawaban Dahlan, Tommy mengatakan "Pak Dahlan, ini saya hanya bertanya. Bukan persoalan istri bapak yang saya suruh ke sini. Ngapain saya suruh istri bapak ke sini? Nggak ada hubungan dengan saya. Saya hanya ingin bertanya apakah betul, itu aja pak?," tegas Tommy.

Dahlan kembali menyawab, "saya minta maaf, benar-benar tidak tahu, karena memang saya tidak tanya kepada istri saya".

Saling timpal antara keduanya, akhirnya mengundang gelak tawa para hadirin, dan bahkan ada yang menyeletuk "istri yang keberapa pak Dahlan".

Selain soal genset, pada rapat yang berlangsung mulai pukul 10:00 WIB dan berakhir sekitar pukul 15:30 ini Dahlan juga dicecar sekitar 50 pertanyaan lainnya.

(R017)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012