Abbas Puji 'Kemenangan' PM Hamnar

Jumat, 23 November 2012 8:21 WIB

Kota Gaza (ANTARA Kalbar) - Presiden Palestina Mahmud Abbas berbicara melalui telepon Kamis dengan Perdana Menteri Ismail Haniya dan mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangannya, kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

"Dalam pembicaraan telepon, Presiden Abu Mazen (Abbas) mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Ismail Haniya dari Hamas atas kemenangannya dan menyampaikan bela-sungkawa atas kematian syahid (warga Palestina)," kata kantor pemimpin Gaza itu dalam pernyataan tersebut, lapor AFP.

Kantor Berita Palestina Wafa mengatakan, "Presiden menerima telepon dari saudara, Haniya, yang menjelaskan kepadanya situasi di Gaza setelah gencatan senjata."

"Presiden salut atas keteguhan (Palestina) dalam menghadapi agresi (Israel) dan menekankan pentingnya mencapai gencatan senjata dan menghindarkan Gaza dari bencana perang," kata Wafa.

"Presiden mendukung upaya-upaya untuk memperkuat persatuan nasional," lanjutnya.

Wafa menambahkan bahwa Haniya dan dua pejabat tinggi lain Gaza -- Ahmed Bahar dari Hamas dan Mohammed al-Hindi dari Jihad Islam -- mengungkapkan "dukungan mereka bagi gerakan nasional Palestina untuk memperoleh status pengamat di PBB pada 29 November".

Israel meluncurkan ofensif pada 14 November dengan pembunuhan seorang pemimpin militer Hamas. Sejak itu, saling serang antara kedua pihak menewaskan banyak orang, khususnya warga Palestina.

Jumlah orang Israel yang tewas akibat serangan roket dari Gaza mencapai enam sejak 14 November, dua dari mereka prajurit.

Sebanyak 163 orang Palestina tewas selama gempuran udara delapan hari Israel dengan sasaran pejuang Gaza yang menembakkan roket ke negara Yahudi tersebut.

Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.

Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai Rabu (21/11), sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.

Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Kamel Amr, yang berbicara pada jumpa pers bersama Hillary, mengatakan di Kairo, penghentian permusuhan Hamas-Israel mulai berlaku pada Rabu pukul 19.00 GMT (Kamis pukul 02.00 WIB).

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. (M014)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012

Terkait

Chelsea menggilas West Ham United 5-0

Minggu, 5 Mei 2024 23:23
Terpopuler