Jakarta (ANTARA Kalbar) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan gangguan dalam hal pelayanan penerbangan Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 16 Desember adalah akibat UPS ("Uninterruptible Power Supply").

"Hasil investigasi awal menemukan bahwa komponen kapasitor di UPS 1 terbakar," kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi dalam jumpa pers, Senin malam.

UPS atau Suplai Daya Bebas Gangguan merupakan adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai "back-up" sebagai catuan daya alternatif, untuk dapat memberikan suplai daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang.

Selain itu disebutkan, UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan sistem dan "hardware" (perangkat keras).

UPS dipaparkan juga akan menjadi sistem yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan seperti penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi, dan penyedia jasa internet.

Berdasarkan hasil investigasi awal tersebut, kapasitor yang terbakar itu membuat tidak berfungsinya sakelar otomatis kepada UPS 2 yang mengakibatkan terganggunya UPS.

Hal tersebut membuat terputusnya aliran ke panel distribusi utama menara pengatur lalu lintas penerbangan dan mengakibatkan Jakarta Automated Air Traffic System tidak dapat menampilkan sejumlah data penerbangan.

Karena itu, pemanduan terhadap pesawat saat terjadinya gangguan tersebut dilaksanakan dengan prosedur kontrol nonradar seperti menunda seluruh penerbangan dari Soekarno-Hatta dan mendahulukan pesawat yang akan melakukan pendaratan dengan menambah jarak aman sesuai SOP yang berlaku.

Ketua KNKT mengemukakan, investigasi dilakukan untuk memperbaiki tingkat keselamatan penerbangan sehingga informasi kepada masyarakat dapat akurat dan transparan.   

(M040)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012