Jakarta (ANTARA Kalbar) - Jumlah Profesor Riset Perempuan yang dimiliki Kementerian Pertanian bertambah menjadi 10 orang, menyusul pengukuhan tiga orang doktor peneliti wanita menjadi Profesor Riset.

Tiga  Profesor Riset yang dikukuhkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, Haryono di Bogor, Kamis yakni Prof. Dr. Ir. Endang Gati Lestari MSi, Prof. Dr Ir. Nur Richana, MSi dan Prof. Dr. Ir. Nurindah.

"Dengan pengukuhan ini maka Kementerian Pertanian memiliki 106 Profesor Riset, 10 diantaranya perempuan," kata Haryono.

Prof. Dr. Ir. Endang Gati Lestari MSi dalam orasi ilmiahnya mengangkat sumber keragaman genetik sebagai modal utama dalam perbaikan sifat unggul varietas.

Melalui orasi berjudul "Pembentukan Galur Unggul Tanaman Melalui Peningkatan Keragaman Genetik Dengan Metode Somaklonal"  itu, peneliti kelahiran Temanggung Jawa Tengah tersebut menyatakan untuk mendukung pencapaian swasembada pangan, metode keragaman somaklonal digunakan memperbaiki karakter varietas padi Fatmawati agar kehampaannya lebih rendah dan ketahanan terhadap blas (salah satu penyakit pada padi jenis Gogo) lebih baik.

Sementara itu  Prof. Dr Ir. Nur Richana, MSi melalui orasinya tentang "Pemanfaatan Parasitoid Dan Predator Dalam Pengendalian Hama Tananaman Kapas Secara Terpadu" mengungkapkan upaya mengurangi ketergantungan terhadap pestisida melalui agens hayati atau predator hama yang alami.

Sedangkan Prof.Dr. Ir. Nurindah dalam orasinya  mengangkat "Teknologi Bioproses Jagung dan Ubikayu Mendukung Ketahanan Pangan dan Energi".

Dengan teknologi bioproses, lanjutnya, dapat dilakukan pengolahan limbah industri pangan menjadi gula rendah kalori, pangan fungsional dan biodegradable foam.

Selain itu, limbah jagung dan ubikayu melalui teknologi bioproses dapat diolah menjadi bioethanol sebagai bahan bakar nabati.

"Ini sejalah dengan upaya diversifikasi produk pangan ataupun dari hasil sampingannya," katanya.

(S025)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012