Jakarta (ANTARA Kalbar) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sampai November 2012 telah mencapai 7,227 juta orang atau mendekati target yang ditetapkan 8 juta wisman sampai tutup tahun 2013.
"Sampai saat ini kita sudah mencapai hampir 8 juta wisman atau naik 5 persen dibandingkan tahun lalu," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf), Sapta Nirwandar, di Jakarta, Jumat malam, dalam acara Penganugerahan Tahun Kunjungan Wisata 2012.
Menurut dia, jika tidak ada halangan sampai tutup tahun, maka angka 8 juta kemungkinan akan dilampaui.
Sapta mengatakan, hal itu akan menjadi rekor baru di dunia pariwisata Indonesia dengan devisa tertinggi yang diperoleh yakni mencapai 9 miliar dolar AS.
"Pertumbuhan pariwisata kita juga di atas pariwisata internasional yang hanya tumbuh 4 persen," katanya.
Padahal, kata dia, pada awal 2012, pengamat pariwisata banyak yang skeptis terhadap target 8 juta wisman karena resesi global dan perlambatan ekonomi dunia.
Namun berkat pengalihan pasar dari Eropa ke Asia sekaligus kerja keras dan aktif di forum-forum internasional yang memacu kehadiran banyak wisman ke Indonesia hingga target tercapai.
Selain wisman, wisnus juga mengalami pergerakan hingga 245 juta mobilisasi.
"Pariwisata ini juga memberikan dampak yang positif terhadap kenaikan serapan tenaga kerja, pajak tak langsung, PDB, hingga investasi," katanya.
Pihaknya mencatat terjadi kenaikan pajak tak langsung dari sektor pariwisata pada 2012 yang mencapai Rp11,57 triliun hingga investasi di bidang pariwisata yang meningkat 1,47 persen dibanding tahun lalu menjadi Rp120 triliun.
Ia menilai prospek pariwisata nasional sangat menjanjikan dimana pada 2024 Indonesia diproyeksikan mampu meraih kunjungan wisman hingga 20 juta orang dengan perolehan devisa mencapai 20 miliar dolar AS.
(H016)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Sampai saat ini kita sudah mencapai hampir 8 juta wisman atau naik 5 persen dibandingkan tahun lalu," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf), Sapta Nirwandar, di Jakarta, Jumat malam, dalam acara Penganugerahan Tahun Kunjungan Wisata 2012.
Menurut dia, jika tidak ada halangan sampai tutup tahun, maka angka 8 juta kemungkinan akan dilampaui.
Sapta mengatakan, hal itu akan menjadi rekor baru di dunia pariwisata Indonesia dengan devisa tertinggi yang diperoleh yakni mencapai 9 miliar dolar AS.
"Pertumbuhan pariwisata kita juga di atas pariwisata internasional yang hanya tumbuh 4 persen," katanya.
Padahal, kata dia, pada awal 2012, pengamat pariwisata banyak yang skeptis terhadap target 8 juta wisman karena resesi global dan perlambatan ekonomi dunia.
Namun berkat pengalihan pasar dari Eropa ke Asia sekaligus kerja keras dan aktif di forum-forum internasional yang memacu kehadiran banyak wisman ke Indonesia hingga target tercapai.
Selain wisman, wisnus juga mengalami pergerakan hingga 245 juta mobilisasi.
"Pariwisata ini juga memberikan dampak yang positif terhadap kenaikan serapan tenaga kerja, pajak tak langsung, PDB, hingga investasi," katanya.
Pihaknya mencatat terjadi kenaikan pajak tak langsung dari sektor pariwisata pada 2012 yang mencapai Rp11,57 triliun hingga investasi di bidang pariwisata yang meningkat 1,47 persen dibanding tahun lalu menjadi Rp120 triliun.
Ia menilai prospek pariwisata nasional sangat menjanjikan dimana pada 2024 Indonesia diproyeksikan mampu meraih kunjungan wisman hingga 20 juta orang dengan perolehan devisa mencapai 20 miliar dolar AS.
(H016)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012