Jakarta (ANTARA Kalbar) -  Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) diminta lebih banyak mengembangkan benih padi dari varietas lokal guna menjaga kelestarian kearifan lokal.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan di Jakarta, Minggu mengatakan,  tidak ada suatu varietas padi yang memiliki keunggulan "super"  bisa ditanam di seluruh wilayah Indonesia.

Suatu benih, lanjutnya, bisa saja baik dan cocok dikembangkan di suatu wilayah dan menghasilkan panen yang bagus namun belum tentu hasilnya sama jika dikembangkan di daerah lain.

"Oleh karena itu BPTP agar mengembangkan varietas adaptif untuk kearifan lokal, apalagi untu menghadapi perubahan iklim. Semakin banyak varietas dikembangkan semakin baik," katanya.

Saat ini, lanjutnya, BPTP yang tersebar di 33 provinsi agar mempelajari lingkungan di daerah masing-masing sehingga nantinya mampu menghasilkan benih yang adaptif sesuai lingkungan wilayahnya.

Sehari sebelumnya (29/12) Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan mengunjungi  kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di Desa Ciruas, Serang Banten, untuk mengevaluasi secara langsung proses pengembangan pembibitan pertanian.

Dalam kunjungan tersebut Wamentan, didampingi oleh Kepala BPTP Banten Eko Sri Mulyani dan Kepala Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian BPTP Kardiono.

Pada kesempatan tersebut Rusman juga mempertanyakan kemungkinan BPTP mampu menghasilkan benih sebar hingga ke petani.

"Saat ini BPTP hanya menghasilkan benih pada tingkatan FS hingga SS untuk memenuhi kebutuhan penangkar. Dan penangkar ini nantinya menghasilkan benih sebar untuk dijual ke petani," katanya.

Sementara itu dihadapan warga setempat, mantan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) itu  mendorong masyarakat untuk bisa memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah dengan menanam beragam jenis sayuran dengan mengembangkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

"Kita yakini uang belanja sayuran Rp200-250 ribu bisa berkurang per bulan, dan ini sangat menolong masyarakat kita dalam rangka pemberdayaan dan pengurangan kemiskinan," katanya.

(T.S025)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012