Jakarta (ANTARA Kalbar) - Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ganjar Pranowo mengatakan konsentrasi para menteri yang berkecimpung di partai politik (parpol), akan diuji dalam menjalankan fungsi dan peranannya di kementerian menjelang Pemilu 2014.
"Menjelang pemilu, para menteri yang berasal dari parpol konsentrasinya cenderung 'mendua' antara kementerian dan partainya.
Itu ujian seorang menteri untuk memisahkan fungsinya sebagai petugas negara dan peranannya di partai," ujar Ganjar saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pada 2013 akan ada akselerasi peningkatan kinerja kementerian yang bercirikan partai untuk membangun citra tokoh politik tertentu.
"Saya pikir kinerja kementerian jelang pemilu tidak turun, kalaupun ada yang turun itu karena menterinya yang tidak kompeten.
Kinerja kementerian justru akan meningkat dan akan ada 'klaim' keberhasilan oleh para menteri parpol untuk memperoleh simpati publik," ujarnya.
"Dan ciri-ciri kepartaian di kementerian itu sudah mulai tampak. Contohnya, Kementerian Pertanian dan Kementerian Sosial itu bernuansa PKS, sedangkan Kementerian ESDM dan Kementerian Koperasi bernuansa Demokrat," lanjutnya.
Oleh karena itu, dia menyarankan untuk dilakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan kementerian dan lembaga.
"Itu semua tergantung pada Presiden untuk mengawasinya karena Presiden harus punya kontrol," katanya.
Sebelumnya, pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi mengatakan akan ada banyak tokoh politik yang memanfaatkan "keberhasilan" kementerian dan lembaga untuk pencitraan dirinya dan parpol menjelang pemilu 2014.
"Mengingat model koalisi parpol di Indonesia yang pragmatis, akan sangat mungkin parpol atau 'figure' parpol yang sekarang ada di lingkaran pemerintah mulai berlomba-lomba meningkatkan kinerja kementerian dan lembaga yang menjadi 'jatahnya'untuk membangun 'image' sebagai persiapan pemilu," ujarnya.
Sehubungan dengan itu, dia mengatakan, akan ada tendensi dimana para menteri dan pimpinan lembaga menggunakan kegiatan-kegiatan di kementerian dan lembaga untuk kepentingan parpol.
"Misalnya, menteri sibuk kunjungan ke daerah-daerah, itu akan menjadi 'pemandangan umum' pada 2013, dan itu untuk mengejar target parpol," tuturnya.
"Maka perlu ada pengawasan ketat agar tidak ada penyalahgunaan anggaran di kementerian dan lembaga," tambahnya.
(Y012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Menjelang pemilu, para menteri yang berasal dari parpol konsentrasinya cenderung 'mendua' antara kementerian dan partainya.
Itu ujian seorang menteri untuk memisahkan fungsinya sebagai petugas negara dan peranannya di partai," ujar Ganjar saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pada 2013 akan ada akselerasi peningkatan kinerja kementerian yang bercirikan partai untuk membangun citra tokoh politik tertentu.
"Saya pikir kinerja kementerian jelang pemilu tidak turun, kalaupun ada yang turun itu karena menterinya yang tidak kompeten.
Kinerja kementerian justru akan meningkat dan akan ada 'klaim' keberhasilan oleh para menteri parpol untuk memperoleh simpati publik," ujarnya.
"Dan ciri-ciri kepartaian di kementerian itu sudah mulai tampak. Contohnya, Kementerian Pertanian dan Kementerian Sosial itu bernuansa PKS, sedangkan Kementerian ESDM dan Kementerian Koperasi bernuansa Demokrat," lanjutnya.
Oleh karena itu, dia menyarankan untuk dilakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan kementerian dan lembaga.
"Itu semua tergantung pada Presiden untuk mengawasinya karena Presiden harus punya kontrol," katanya.
Sebelumnya, pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi mengatakan akan ada banyak tokoh politik yang memanfaatkan "keberhasilan" kementerian dan lembaga untuk pencitraan dirinya dan parpol menjelang pemilu 2014.
"Mengingat model koalisi parpol di Indonesia yang pragmatis, akan sangat mungkin parpol atau 'figure' parpol yang sekarang ada di lingkaran pemerintah mulai berlomba-lomba meningkatkan kinerja kementerian dan lembaga yang menjadi 'jatahnya'untuk membangun 'image' sebagai persiapan pemilu," ujarnya.
Sehubungan dengan itu, dia mengatakan, akan ada tendensi dimana para menteri dan pimpinan lembaga menggunakan kegiatan-kegiatan di kementerian dan lembaga untuk kepentingan parpol.
"Misalnya, menteri sibuk kunjungan ke daerah-daerah, itu akan menjadi 'pemandangan umum' pada 2013, dan itu untuk mengejar target parpol," tuturnya.
"Maka perlu ada pengawasan ketat agar tidak ada penyalahgunaan anggaran di kementerian dan lembaga," tambahnya.
(Y012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013