London (ANTARA Kalbar/Reuters) - Amerika Serikat menginginkan Inggris tetap bertahan di Uni Eropa dan mengkhawatirkan kemungkinan referendum soal keanggotaannya dalam organisasi tersebut dapat memecah-belah Eropa.

Keinginan Amerika Serikat tersebut dinyatakan oleh Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Eropa dan Eurasia, Philip Gordon, pada Rabu di London.

Komentar Gordon muncul menjelang pidato Perdana Menteri Inggris David Cameron tentang hubungan negaranya dengan Eropa dan desakan referendum untuk memilih apakah Inggris akan meninggalkan Uni Eropa setelah menjadi anggota selama 40 tahun atau tetap bertahan.

"Kami punya hubungan baik dengan Uni Eropa, sebagai sebuah institusi yang semakin berpengaruh di dunia. Dan kami ingin mendengar suara lantang Inggris di organisasi tersebut," kata Gordon.

Sebelumnya Cameron mengatakan bahwa dia ingin merenegosiasi hubungan dengan Eropa dan kemudian mencari "persetujuan publik yang baru" mengenai persoalan tersebut.

Dalam beberapa minggu ke depan, Cameron diperkirakan akan menawarkan referendum mengenai keanggotaan di Uni Eropa. Referendum itu dapat dilaksanakan setelah pemilihan umum 2015.

Cameron mengatakan, secara pribadi dia tidak ingin meninggalkan Eropa yang merupakan pasar perdagangan terbesar Inggris. Namun di sisi lain, skeptisisme terhadap mata uang euro semakin meningkat di antara anggota legislatif dari Partai Konservatif dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, Partai UK Independence yang anti-Eropa juga mendapatkan suara yang signifikan dalam pemilu daerah pada 2012.

Gordon mengatakan bahwa Inggris dan Uni Eropa harus fokus pada persoalan besar seperti pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja.

"Hal yang terbaik bagi semua pihak adalah ketika pemimpin mempunyai waktu untuk fokus pada tantangan bersama daripada menghabiskan energi untuk pekerjaan-pekerjaan internal," kata dia.

"Setiap jam perdebatan mengenai bagaimana berurusan dengan Uni Eropa telah mengurangi waktu untuk memecahkan persoalan bersama seperti penyediaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan perdamaian dunia," kata Gordon.

(G005)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013