Ankara (ANTARA) - Presiden Prancis mengatakan pada Selasa bahwa Uni Eropa (UE) harus terus mendukung Ukraina, ketika negara-negara sekutu belum mencapai kesepakatan untuk menyetujui kelanjutan pendanaan bagi Kiev.
"UE harus tetap mendukung Ukraina... dan terus mendampingi penduduk Ukraina dalam hal ekonomi, finansial, militer, peralatan dan pelatihan karena kami memiliki tujuan strategis: Rusia tidak boleh menang," kata Emmanuel Macron dalam konferensi pers gabungan dengan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson di Stockholm.
Kehadiran Macron di Stockholm merupakan kunjungan pertama seorang presiden Prancis ke Swedia dalam 24 tahun.
Macron menekankan pentingnya peningkatan produksi militer untuk memberikan dukungan yang lebih baik bagi Ukraina, di mana Rusia melancarkan "operasi militer khusus hampir dua tahun lalu", jika AS memutuskan untuk berhenti mendukungnya.
Macron juga memuji kerja sama antara Paris dan Stockholm, seraya menambahkan bahwa mereka memutuskan untuk memperkuat kerja sama di bidang satelit dan pengawasan perubahan iklim.
Dia berjanji bahwa Prancis dan Swedia akan terus bekerja bersama di bidang industri pertahanan.
Sementara itu, Perdana Menteri Swedia Kristersson menekankan bahwa NATO "penting bagi perdamaian, kebebasan dan keamanan," serta dalam penanganan kejahatan terorganisir dan terorisme lintas batas.
"Perubahan iklim dan situasi di Ukraina menyebabkan pasokan energi global harus berubah secara mendasar, kami berdua kini memimpin dan senang bekerja sama dengan pihak lainnya," kata Kristersson menambahkan.
Dia juga memuji "perusahaan industri pertahanan yang kuat dan sukses" di Swedia yang "menyelamatkan nyawa di Ukraina."
Dalam sebuah pernyataan di X, Perdana Menteri Swedia mengatakan: "Hari ini Prancis dan Swedia menegaskan kembali ikatan erat kami, dengan perjanjian mengenai energi nuklir, hutan dan keamanan."
"Dalam kesempatan ini, kami juga menandatangani kemitraan inovasi strategis bilateral untuk masyarakat yang berkelanjutan, digital dan berketahanan. Ini akan membuat kami lebih aman dan kuat."
Sumber: Anadolu
Uni Eropa harus terus dukung Ukraina
Rabu, 31 Januari 2024 15:47 WIB