Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj mengatakan, situasi yang kondusif di Kalimantan Barat dapat menjadi cerminan kondisi Kota Madinah di masa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

"Di Kalbar, semua hidup berdampingan dengan aman. Ada Suku Melayu, Dayak, Madura, China, Jawa dan sebagainya," ujar Said Aqil Siradj saat peringatan Hari Lahir ke-87 Nahdlatul Ulama di Pontianak, Rabu.

Menurut dia, sejak 15 abad lalu, Nabi Muhammad SAW telah membangun Kota Madinah dengan latar belakang penduduk yang berbeda-beda suku dan agama.

"Ada yang dari agama Islam, Yahudi, Katolik, Kristen dan sebagainya," ujar dia.

Ia menegaskan, Nabi Muhammad SAW tidak pernah mendirikan negara Islam maupun negara Arab. "Melainkan negara Madinah," kata Said Aqil Siradj.

Perbedaan agama dan etnis, ujarnya, jangan menjadi dasar untuk permusuhan. "Kecuali, yang dijadikan musuh adalah yang dholim kepada sesama," katanya.

Ia pun mencontohkan di Perjanjian Madinah, tidak ada yang menyinggung tentang Islam.

Namun yang terpenting adalah Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim), Ukhuwah Wathoniah (persaudaraan sesama anak bangsa) dan Ukhuwah Insaniah (persaudaraan sesama umat manusia).

(T.T011/Y008)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013