Jakarta (Antara Kalbar) - Ketua Dewan Pakar Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar (KMA-PBS) Mahfud MD mengucapkan terima kasih kepada mantan Presiden Soeharto karena telah mendapatkan beasiswa dari Yayasan Supersemar.

"Yayasan ini (KMA-PBS) sebagai bentuk rasa syukur karena pernah mendapat uluran tangan dari yayasan yang dulu secara resmi didirikan Presiden Soeharto. Kalau dikembangkan yayasan ini, dapat menjadi wujud terima kasih  kepada Pak Harto," kata Mahfud, saat berbicara dalam acara Silaturahim Pengurus KMA-PBS di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta, Rabu.
         
Ketua MK ini mengaku mendapat beasiswa dalam kurun waktu 1979 hingga 1983 saat menempuh pendidikan sarjana strata satu (S1), sarjana strata dua (S2) dan doktor (S3).

Bahkan dia mengaku sangat mengingat jumlah nominal beasiswa yang diterimanya, yakni Rp25.000 per bulan.

"Saya mengingatnya karena pada waktu itu saya sangat butuh sehingga begitu berkesan," katanya.

Mahfud mengatakan jasa almarhum Soeharto sangat besar bagi karier semua alumni penerima beasiswa Supersemar.

"Pak Harto mendidik kami tapi banyak yang menjatuhkan Pak Harto," kata Mahfud, yang disambut tertawa hadirin yang hadir.

Dia mengakui bahwa Soeharto semasa hidupnya mungkin punya kesalahan sebagai manusia, tetapi tentu kebaikan-kebaikan harus dikenang dan harus terus diucapkan terima kasih.

Lebih lanjut, Mahfud mengatakan keberadaan KMA-PBS ini dapat dicatat sebagai amal bagi almarhum Soeharto.

"Karena dalam agama, kalau sudah meninggal amalan seseorang itu terputus kecuali sedekah jariyah dan ilmu yang bermanfaat. Pak Harto banyak membangun masjid dan sedekah jariyahnya diberikan kepada orang-orang yang sedang mencari ilmu," katanya.

(J008)
 

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013