Pontianak (Antara Kalbar) - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta konsorsium Badan usaha milik negara (BUMN) yang menggarap kawasan pangan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, dapat mempercepat perluasan lahan yang digunakan.
"Masih kurang cepat, meski menurut mereka mungkin sudah cepat. Tapi saya minta dipercepat lagi," kata Dahlan Iskan yang ditemui Antara di Bandara Supadio Pontianak, Kamis sore.
Saat ini, gabungan BUMN yang dikomandoi PT Sang Hyang Sri dalam satu hari mampu menambah luas areal untuk ditanami padi antara lima sampai tujuh hektare. Namun Dahlan Iskan ingin perluasan tersebut mencapai 15 hektare per hari.
"Mulai tanggal 1 Maret nanti, sekitar 15 hektare dalam sehari," katanya menegaskan. Ia meminta BUMN karya yang ikut menggarap kawasan itu untuk menambah alat agar perluasan lahan semakin cepat.
Lokasi untuk kawasan pangan dengan tanaman utama padi itu berada di Desa Sungai Jawi, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang. Dahlan Iskan tanam perdana di lokasi itu pada 17 Desember 2012.
Sebelumnya, ia berjanji akan melihat lokasi itu kembali pada tiga bulan berikutnya. Namun, ia sudah tidak sabar dan pada dua bulan sesudahnya memutuskan untuk meninjau sekaligus mengevaluasinya.
Menurut Dahlan Iskan, pertumbuhan tanaman padi di lokasi tersebut sangat bagus. "Di tempat yang saya tanam perdana dulu, sangat bagus," ujar dia.
Ia juga sempat meninjau lokasi di Desa Sukamaju, Muara Pawan. Ia menilai lokasi di desa tersebut kondisinya lebih baik dibanding Desa Sungai Jawi.
"Sekarang sudah mulai digarap," katanya. Secara keseluruhan, untuk tahap awal ada 1.000 hektare sawah baru yang digarap konsorsium BUMN itu di Kabupaten Ketapang.
BUMN yang terlibat diantaranya PT Sang Hyang Sri, PT Hutama Karya dan PT Indra Karya. Secara keseluruhan, target luas kawasan pangan di Kabupaten Ketapang mencapai 40 ribu hektare yang dikerjakan bertahap.
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Masih kurang cepat, meski menurut mereka mungkin sudah cepat. Tapi saya minta dipercepat lagi," kata Dahlan Iskan yang ditemui Antara di Bandara Supadio Pontianak, Kamis sore.
Saat ini, gabungan BUMN yang dikomandoi PT Sang Hyang Sri dalam satu hari mampu menambah luas areal untuk ditanami padi antara lima sampai tujuh hektare. Namun Dahlan Iskan ingin perluasan tersebut mencapai 15 hektare per hari.
"Mulai tanggal 1 Maret nanti, sekitar 15 hektare dalam sehari," katanya menegaskan. Ia meminta BUMN karya yang ikut menggarap kawasan itu untuk menambah alat agar perluasan lahan semakin cepat.
Lokasi untuk kawasan pangan dengan tanaman utama padi itu berada di Desa Sungai Jawi, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang. Dahlan Iskan tanam perdana di lokasi itu pada 17 Desember 2012.
Sebelumnya, ia berjanji akan melihat lokasi itu kembali pada tiga bulan berikutnya. Namun, ia sudah tidak sabar dan pada dua bulan sesudahnya memutuskan untuk meninjau sekaligus mengevaluasinya.
Menurut Dahlan Iskan, pertumbuhan tanaman padi di lokasi tersebut sangat bagus. "Di tempat yang saya tanam perdana dulu, sangat bagus," ujar dia.
Ia juga sempat meninjau lokasi di Desa Sukamaju, Muara Pawan. Ia menilai lokasi di desa tersebut kondisinya lebih baik dibanding Desa Sungai Jawi.
"Sekarang sudah mulai digarap," katanya. Secara keseluruhan, untuk tahap awal ada 1.000 hektare sawah baru yang digarap konsorsium BUMN itu di Kabupaten Ketapang.
BUMN yang terlibat diantaranya PT Sang Hyang Sri, PT Hutama Karya dan PT Indra Karya. Secara keseluruhan, target luas kawasan pangan di Kabupaten Ketapang mencapai 40 ribu hektare yang dikerjakan bertahap.
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013