Jakarta (Antara) - Bank Mandiri akan terus fokus pada pengembangan sektor mikro atau bisnis ritel yang dipandang sejalan dengan pertumbuhan kelas menengah masyarakat Indonesia.

"Kita memanfaatkan pertumbuhan pendapatan masyarakat kelas menengah seperti terlihat dari tambahan rekening baru sebanyak 3,5 juta tahun lalu," kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N Mansyury dalam pertemuan dengan pimpinan redaksi media massa di Jakarta, Selasa.

Dijelaskannya, dengan pertumbuhan pendapatan masyarakat menjadi kelas menengah akan ada banyak tambahan nasabah baru yang bisa membuka rekening bank, dan bisa menjadi sasaran untuk penyaluran kredit mikro.

Menurutnya, dengan strategi ini pada tahun 2012 Bank Mandiri bisa meningkatkan pembiayaan ritel atau mikro sebanyak 350 ribu  nasabah dan 12 ribu nasabah bisnis kecil baru.

Sementara itu, Direktur Mikro dan Ritel Banking Bank Mandiri Budi G Sadikin menambahkan bahwa sampai saat ini, jumlah kredit mikro yang disalurkan Bank Mandiri sudah di bawah BRI, meski baru mulai dilakukan sejak 2004.

"Meski isunya margin bunga kredit mikro tinggi, tetapi sebenarnya sejak lima tahun terakhir bunga turun drastis. Jadi meski untungnya masih besar tetapi tujuan utama kita adalah ikut membangun negeri, karena kita lihat rasio gini (rasio kesenjangan miskin dan kaya) semakin lebar. Masyarakat di bawah harus dibantu untuk hidup lebih baik dengan kredit," katanya.

Sedangkan untuk mendorong pertumbuhan perusahaan, Budi mengatakan pihaknya akan berusaha untuk menguasai dana pihak ketiga di masyarakat.

"Di negara manapun, bank terbesar adalah bank memiliki dana pihak ketiga terbesar di negaranya. Jadi kita harus menguasai dana-dana masyarakat untuk masuk di Bank Mandiri," katanya.

Pewarta: Dody Ardiansyah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013