Pontianak (Antara Kalbar) - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalimantan Barat menggelar aksi di bundaran Tugu Deugulis Universitas Tanjungpura Pontianak, Minggu, untuk mensosialisasikan Muktamar Khilafah Tahun 2013 yang akan digelar bertahap di 30 kota di Indonesia.
Menurut Ketua Panitia Muktamar Khilafah Tahun 2013 HTI Kalbar, Wanda Irfandi, acara tersebut akan digelar secara bertahap antara Mei - Juni.
"Namun ada pula yang digelar serentak di beberapa kota dalam hari yang sama," ujar Wanda Irfandi.
Secara umum, tema utama Muktamar Khilafah tersebut yakni "Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah".
Di Kalbar, acara tersebut akan dipusatkan di Gedung Auditorium Politeknik Negeri Pontianak, 26 Mei 2013 mulai pukul 08.00 - 12.00 WIB.
Kegiatan itu dikemas dalam bentuk penyampaian orasi para tokoh Islam tentang Syariah dan Khilafah, aksi teatrikal, ceramah oleh pembicara, pidato politik dan temu tokoh Indonesia.
"Kami menargetkan ada seribu peserta yang akan hadir," ujar Wanda Irfandi.
Ia melanjutkan, sistem politik pemerintahan yang diberlakukan di Indonesia adalah demokrasi yang lahir dari pemikiran bangsa Barat. "Jauh dari Islam. Indonesia dengan sistem demokrasi sekarang, tengah memasuki kondisi yang sangat memprihatinkan," kata dia.
Ia menegaskan, demokrasi gagal menciptakan kesejahteraan manusia, bahkan menyeret ke lembah kehancuran.
"Kebodohan demokrasi dan seluruh turunnya telah nyata-nyata menjauhkan umat Muslim dari Islam," kata Wanda Irfandi.
Ia yakin, setiap Muslim punya tanggung jawab untuk terikat kepada syariat Islam serta melakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi. "Islam telah memiliki perangkat yang lengkap sebagai solusi semua masalah, yaitu syariat dan khilafah," ujar dia.
Sebelum melakukan aksi di bundaran Tugu Deugulis, sekitar 50 aktivis HTI Kalbar berkeliling di pusat Kota Pontianak sambil membawa atribut dan bendera.
T011/
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Menurut Ketua Panitia Muktamar Khilafah Tahun 2013 HTI Kalbar, Wanda Irfandi, acara tersebut akan digelar secara bertahap antara Mei - Juni.
"Namun ada pula yang digelar serentak di beberapa kota dalam hari yang sama," ujar Wanda Irfandi.
Secara umum, tema utama Muktamar Khilafah tersebut yakni "Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah".
Di Kalbar, acara tersebut akan dipusatkan di Gedung Auditorium Politeknik Negeri Pontianak, 26 Mei 2013 mulai pukul 08.00 - 12.00 WIB.
Kegiatan itu dikemas dalam bentuk penyampaian orasi para tokoh Islam tentang Syariah dan Khilafah, aksi teatrikal, ceramah oleh pembicara, pidato politik dan temu tokoh Indonesia.
"Kami menargetkan ada seribu peserta yang akan hadir," ujar Wanda Irfandi.
Ia melanjutkan, sistem politik pemerintahan yang diberlakukan di Indonesia adalah demokrasi yang lahir dari pemikiran bangsa Barat. "Jauh dari Islam. Indonesia dengan sistem demokrasi sekarang, tengah memasuki kondisi yang sangat memprihatinkan," kata dia.
Ia menegaskan, demokrasi gagal menciptakan kesejahteraan manusia, bahkan menyeret ke lembah kehancuran.
"Kebodohan demokrasi dan seluruh turunnya telah nyata-nyata menjauhkan umat Muslim dari Islam," kata Wanda Irfandi.
Ia yakin, setiap Muslim punya tanggung jawab untuk terikat kepada syariat Islam serta melakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi. "Islam telah memiliki perangkat yang lengkap sebagai solusi semua masalah, yaitu syariat dan khilafah," ujar dia.
Sebelum melakukan aksi di bundaran Tugu Deugulis, sekitar 50 aktivis HTI Kalbar berkeliling di pusat Kota Pontianak sambil membawa atribut dan bendera.
T011/
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013