Jakarta (Antara Kalbar) - Dubes China untuk Indonesia Liu Jianchao memastikan bahwa pemerintah baru China dibawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping tetap menjadikan Indonesia sebagai mitra strategis bagi negara tersebut, terlebih kedua negara memiliki kesamaan target dalam sepuluh tahun ke depan.

"Terutama dalam menciptakan perdamaian dan kesejahteraan di kawasan Asia."

"Tidak ada perubahan kebijakan dari China terhadap Indonesia. Sejumlah kondisi telah menjadikan posisi Indonesia penting bagi China. China menginginkan hubungan bilateral yang lebih kuat dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata kata Dubes Liu Jianchao kepada Antara di Jakarta, Jumat.

Ia lalu merujuk pada kesamaan target China dan Indonesia yang ingin menjadi kekuatan ekonomi global. Tahun 2025 Indonesia menargetkan masuk dalam sepuluh besar kekuatan ekonomi global, sedangkan China pada 2020 menargetkan pertumbuhan ekonomi baru.

"Hal inilah yang membuat Indonesia dan China mutlak membangun kerja sama yang lebih erat untuk bisa memenuhi target yang telah ditetapkan," kata mantan Dubes China untuk Filipina tahun 2008-2011 itu.

Menurutnya, ada empat sektor yang menjadi perhatian China dalam  membangun kerja sama ekonomi tersebut, yaitu di bidang energi dan pertambangan, investasi, manufaktur dan infrastruktur. China juga sedang menjajaki sejumlah proyek kerja sama dalam penanganan banjir dan manajemen lalulintas di Indonesia.

"Kerja sama perdagangan kedua negara juga bertambah baik. Namun kami menyadari bahwa kerja sama ekonomi saja tidaklah cukup. Kerja sama dalam bidang keamanan, kelautan dan politik, khususnya menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan perlu lebih ditingkatkan," kata mantan juru bicara kementerian luar negeri China itu.

Menjawab soal  minat berinvestasi di Indonesia, Liu  mengatakan, terlihat tren yang meningkat. Sejumlah indikator pun dia sebutkan mulai dari pelayanan yang lebih baik, situasi yang lebih stabil dan respon yang cepat terhadap keluhan investor.

Lebih jauh ia juga menjelaskan minat berinvestasi yang kuat dari China ditunjukkan dengan hadirnya empat bank besar dari Negeri Tirai Bambu itu di Indonesia. Sementara Indonesia baru dua bank yang membuka cabang di China, yaitu Bank Mandiri (Shanghai dan Hong Kong) dan Bank BNI (Hong Kong).

Tahun 2011 lalu total volume perdagangan Indonesia-China adalah sekitar 60 miliar dolar AS. Tahun 2012 mencapai 66 miliar dolar AS dan target pada 2015 diharapkan dapat mencapai 80 miliar dolar AS.

Pewarta: Benny S Butarbutar

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013