Kota Gaza (Antara/Xinhua-OANA) - Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), yang menguasai Jalur Gaza, Sabtu (13/4), mengatakan pengunduran diri perdana menteri Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) Salam Fayyad tidak berkaitan dengan pelaksanaan perujukan internal Palestina.
Sami Abu Zuhri, Juru Bicara HAMAS di Jalut Gaza, mengatakan dalam satu pernyataan pers yang dikirim melalui surel kepada wartawan pengunduran diri Fayyad "tak berkaitan dengan" penerapan kesepakatan perujuan internal Palestina.
"Pengunduran diri Fayyad disebabkan oleh percekcokan antara Fayyad dan Faksi Fatah," kata juru bicara itu.
Satu sumber Palestina, yang tak ingin disebutkan jatidirinya, mengatakan kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad-- tiga anggota komite sentral Faksi Fatah, pimpinan Presiden Mahmoud Abbas, memprotes Abbas karena mempertahankan Fayyad sebagai penjabat perdana menteri sampai pembentukan pemerintah persatuan peralihan.
Menurut sumber tersebut, ketiga pimpinan Fatah itu menganggap Fayyad bertanggung-jawab atas krisis keuangan yang dialami PNA dan menyerukan pengunduran diri Fayyad sebagai seorang "pelaku", dan menuntut Fayyad sebelumnya meninggalkan jabatannya.
Pada Sabtu pagi, seorang sumber senior Palestina memberitahu Xinhua Abbas menerima pengunduran diri Fayyad, "tapi meminta dia menjadi penjabat perdana menteri sampai terbentuknya pemerintah persatuan peralihan".
Dalam satu pertemuan antara Abbas dan Fayyad di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, Abbas mulanya menolak pengunduran diri Fayyad dan meminta dia untuk terus memangku jabatannya. Namun pada akhir pertemuan mereka, karena desakan Fayyad, Abbas menerima pengunduran diri tersebut dan meminta dia menjadi penjabat perdana menteri PNA sampai terbentuknya pemerintah persatuan, kata sumber itu kepada Xinhua.
Tanggal bagi pembentukan pemerintah persatuan peralihan Palestina belum ditetapkan. Azzam el-Ahmad, pejabat senior Faksi Fatah, mengatakan dalam pernyataan sebelumnya pembentukan pemerintah baru memerlukan dekrit presiden dari Abbas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Sami Abu Zuhri, Juru Bicara HAMAS di Jalut Gaza, mengatakan dalam satu pernyataan pers yang dikirim melalui surel kepada wartawan pengunduran diri Fayyad "tak berkaitan dengan" penerapan kesepakatan perujuan internal Palestina.
"Pengunduran diri Fayyad disebabkan oleh percekcokan antara Fayyad dan Faksi Fatah," kata juru bicara itu.
Satu sumber Palestina, yang tak ingin disebutkan jatidirinya, mengatakan kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad-- tiga anggota komite sentral Faksi Fatah, pimpinan Presiden Mahmoud Abbas, memprotes Abbas karena mempertahankan Fayyad sebagai penjabat perdana menteri sampai pembentukan pemerintah persatuan peralihan.
Menurut sumber tersebut, ketiga pimpinan Fatah itu menganggap Fayyad bertanggung-jawab atas krisis keuangan yang dialami PNA dan menyerukan pengunduran diri Fayyad sebagai seorang "pelaku", dan menuntut Fayyad sebelumnya meninggalkan jabatannya.
Pada Sabtu pagi, seorang sumber senior Palestina memberitahu Xinhua Abbas menerima pengunduran diri Fayyad, "tapi meminta dia menjadi penjabat perdana menteri sampai terbentuknya pemerintah persatuan peralihan".
Dalam satu pertemuan antara Abbas dan Fayyad di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, Abbas mulanya menolak pengunduran diri Fayyad dan meminta dia untuk terus memangku jabatannya. Namun pada akhir pertemuan mereka, karena desakan Fayyad, Abbas menerima pengunduran diri tersebut dan meminta dia menjadi penjabat perdana menteri PNA sampai terbentuknya pemerintah persatuan, kata sumber itu kepada Xinhua.
Tanggal bagi pembentukan pemerintah persatuan peralihan Palestina belum ditetapkan. Azzam el-Ahmad, pejabat senior Faksi Fatah, mengatakan dalam pernyataan sebelumnya pembentukan pemerintah baru memerlukan dekrit presiden dari Abbas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013