Jakarta (Antara Kalbar) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan TNI AU untuk membantu mendistribusikan naskah soal ujian nasional untuk mengatasi keterlambatan yang terjadi.

"Saya sudah instruksikan ke Panglima TNI(Laksamana TNI Agus Suhartono,red)  dan Kepala Staf TNI AU," kata Presiden melalui akun twitter resmi @SBYudhoyono yang diterima di Jakarta, Rabu.

Disebutkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas nama pemerintah meminta maaf atas keterlambatan distribusi ujian Nasional (UN) di 11 provinsi sehingga mengubah jadwal pelaksanaan UN dari yang telah direncanakan semula.

SBY juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut membantu mengatasi persoalan itu, serta memberi masukan, termasuk melalui akun twitter miliknya.

SBY telah memerintahkan TNI AU untuk membantu mengirimkan naskah UN ke berbagai daerah.

Berkaitan dengan keterlambatan UN di 11 provinsi, Presiden telah  memanggil Mendikbud Mohammad Nuh untuk mengetahui apa yang dilakukan.

Presiden mengatakan keterlambatan itu semestinya tidak perlu terjadi.

Ia menginstruksikan Mendikbud untuk memastikan naskah ujian sampai di 11 provinsi sebelum UN dimulai, dan mengecek sampai ke kabupaten-kota, bekerja sama dengan para gubernur, bupati dan wali kota.

"Bantuan Angkutan Udara dengan pesawat agar dilanjutkan. Saya sudah instruksikan ke Panglima TNI dan Kasau," katanya.

Khusus distribusi naskah UN ke 11 provinsi ini, pengamanan bahan ujian harus dijaga.

"Saya sudah instruksikan ke Kapolri(Jenderal Polisi Timur Pradopo,red) ," katanya.

Ia juga mengingatkan Mendikbud jangan sampai UN untuk tingkat SMP ada yang terlambat lagi.

Presiden juga tetap meminta dilakukan pemeriksaan, mengapa ada percetakan yang terlambat dengan memastikan apakah itu masalah teknis atau ada penyimpangan

"Dalam keadaan 'darurat' ini, Kemdikbud harus buka posko dan bekerja siang dan malam. Semua wajib bertanggung jawab," katanya.

Pewarta: Budi Setiawanto

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013