Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah mengupayakan harga daging sapi stabil pada kisaran Rp76.000 per kilogram dengan melakukan berbagai tindakan untuk mencegah kenaikan harga komoditas tersebut di beberapa daerah.
"Itu adalah harga yang kita harus kejar," ujar Menteri Perekonomian Hatta Rajasa seusai rapat koordinasi membahas pangan di Jakarta, Rabu.
Hatta menjelaskan harga daging sapi masih relatif tinggi di beberapa daerah, hingga mencapai angka kisaran Rp91.000 per kilogram, karena adanya peningkatan permintaan dari kelas menengah.
Untuk itu, pemerintah mengharapkan importir yang telah mendapatkan kuota impor daging sapi segera melakukan kewajibannya untuk menyediakan suplai daging premium.
"Tambahan pasokan kita utamakan berasal dari mereka yang telah mendapatkan kuota agar mempercepat suplai pasar," ujar Hatta.
Hatta mengatakan penambahan pasokan melalui impor daging premium tersebut dilakukan melalui prinsip keterbukaan agar tidak terjadi penyimpangan, suplai memadai dan harga tetap terjaga.
"Ini akan lebih disederhanakan dan telah ada kesepakatan bilateral, dimana dalam sistem satu atap Kemendag dan Kementan, kita merespon dengan cepat mulai rekomendasi sampai eksekusi pengimporan," katanya.
Selain itu, pemerintah terus mengupayakan peningkatan produksi daging sapi dalam negeri dengan memperlancar distribusi dari kawasan Indonesia timur, sehingga harga-harga diharapkan semakin turun.
"Kita harapkan dengan tambahan pasokan serta upaya memperlancar distribusi dan mempercepat pengadaan kuota, harga daging akan segera turun," ujarnya.
Menurut dia, harga sebesar Rp76.000 per kilogram yang ditargetkan pemerintah merupakan harga realisitis untuk melindungi konsumen dan peternak sapi, serta menjaga laju inflasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Itu adalah harga yang kita harus kejar," ujar Menteri Perekonomian Hatta Rajasa seusai rapat koordinasi membahas pangan di Jakarta, Rabu.
Hatta menjelaskan harga daging sapi masih relatif tinggi di beberapa daerah, hingga mencapai angka kisaran Rp91.000 per kilogram, karena adanya peningkatan permintaan dari kelas menengah.
Untuk itu, pemerintah mengharapkan importir yang telah mendapatkan kuota impor daging sapi segera melakukan kewajibannya untuk menyediakan suplai daging premium.
"Tambahan pasokan kita utamakan berasal dari mereka yang telah mendapatkan kuota agar mempercepat suplai pasar," ujar Hatta.
Hatta mengatakan penambahan pasokan melalui impor daging premium tersebut dilakukan melalui prinsip keterbukaan agar tidak terjadi penyimpangan, suplai memadai dan harga tetap terjaga.
"Ini akan lebih disederhanakan dan telah ada kesepakatan bilateral, dimana dalam sistem satu atap Kemendag dan Kementan, kita merespon dengan cepat mulai rekomendasi sampai eksekusi pengimporan," katanya.
Selain itu, pemerintah terus mengupayakan peningkatan produksi daging sapi dalam negeri dengan memperlancar distribusi dari kawasan Indonesia timur, sehingga harga-harga diharapkan semakin turun.
"Kita harapkan dengan tambahan pasokan serta upaya memperlancar distribusi dan mempercepat pengadaan kuota, harga daging akan segera turun," ujarnya.
Menurut dia, harga sebesar Rp76.000 per kilogram yang ditargetkan pemerintah merupakan harga realisitis untuk melindungi konsumen dan peternak sapi, serta menjaga laju inflasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013