Sintang, (Antara Kalbar) - PLN memperkirakan akan mampu menghemat biaya pembelian bahan bakar minyak hampir setengah triliun rupiah pertahun seiring beroperasinya PLTU Sungai Ringin, Kabupaten Sintang, berkapasitas 3 x 7 MW pada tahun 2014.

"Ini berdasarkan asumsi-asumsi biaya bahan bakar jenis HSD untuk PLN berkisar Rp10 ribu per liter," kata Koordinator Proyek Unit Pelaksana Konstruksi Kalbar III PLTU Sintang 3 x 7 MW, Yogi Yohannes Siburian di Sintang, Rabu.

Ia melanjutkan, biaya pembelian batu bara selama setahun untuk kebutuhan PLTU 3 x 7 MW itu berkisar Rp54,399 miliar.

Kebutuhan batu bara mencapai 181.332 ton per tahun.

Manajer PLN Rayon Sintang, Gurit Bagaskoro mengatakan, setiap hari kebutuhan BBM untuk PLN di Sintang berkisar 75 ton.

"Beban puncak sekitar 18,7 MW; dan daya mampu 19 MW," kata Gurit Bagaskoro.

Yogi Yohannes Siburian menambahkan, berdasarkan asumsi tersebut maka PLN dapat berhemat Rp1,181 miliar per hari di Sintang.

Sedangkan selama setahun, diperkirakan penghematan mencapai Rp431,25 miliar.

Sementara Unit I PLTU 3 x 7 MW dijadwalkan masuk ke sistem kelistrikan Sintang pada Maret 2014.

"Unit II pada Mei dan Unit III pada Juli 2014," ujar Yogi Yohannes Siburian.

Biaya investasi pembangunan PLTU tersebut Rp357 miliar selaku pelaksana utama proyek PT Adhi Karya, dan mekanikal dari PT ZUG Industry.
***3***
T011

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013