Pontianak (Antara Kalbar) - PT PLN (Persero) Area Sanggau, Kalimantan
Barat, menyiapkan bengkel khusus untuk "menghidupkan" kembali
mesin-mesin pembangkit yang lama tidak digunakan, namun secara teknis
masih dapat beroperasi.
Koordinator Bengkel Kerja PLN Area Sanggau, Anwar saat dihubungi di Pontianak, Jumat, mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk membantu mengatasi permintaan energi listrik yang terus meningkat di Kabupaten Sanggau dan sekitarnya.
"Ada empat unit mesin yang tengah kami persiapkan untuk dihidupkan kembali," ujar dia.
Ia mencontohkan mesin "Deutch MWM" buatan tahun 1994 yang sudah dua tahun tidak digunakan. Mesin tersebut rusak di bagian "ring" penggerak, namun badan piston masih bagus.
"Kapasitasnya lumayan, 500 kW, untuk daerah yang kecil, kapasitas sebesar ini sangat berarti," ucapnya.
Mesin tersebut semula berada di Nanga Tepuai, Kabupaten Kapuas Hulu yang berjarak ratusan kilometer dari Sanggau. Mesin tersebut nantinya mau dibawa ke Belitang, Kabupaten Sekadau.
"Jadi semacam dibangun ulang, dan bisa dimanfaatkan lagi," kata dia.
Tiga unit mesin lainnya yang dibawa ke Bengkel Kerja PLN Area Sanggau yakni dari Nanga Ella (Kabupaten Melawi) berkapasitas 500 KW yang sudah setahun dibiarkan.
Lalu dari Belitang (Kabupaten Sekadau) yang tidak digunakan lebih dari enam bulan. Kemudian, satu unit dari Jongkong (Kabupaten Kapuas Hulu), berkapasitas 100 kW yang enam tahun sudah tidak beroperasi.
"Nanti yang dari Jongkong, untuk membantu pelayanan di Toba, Tayan," tuturnya.
Kepala PLN Area Sanggau, Hendrig Erig mengatakan, meski berusia tua, namun peralatan yang digunakan terbilang baru, sehingga mesin-mesin yang dibetulkan itu kualitasnya baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Koordinator Bengkel Kerja PLN Area Sanggau, Anwar saat dihubungi di Pontianak, Jumat, mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk membantu mengatasi permintaan energi listrik yang terus meningkat di Kabupaten Sanggau dan sekitarnya.
"Ada empat unit mesin yang tengah kami persiapkan untuk dihidupkan kembali," ujar dia.
Ia mencontohkan mesin "Deutch MWM" buatan tahun 1994 yang sudah dua tahun tidak digunakan. Mesin tersebut rusak di bagian "ring" penggerak, namun badan piston masih bagus.
"Kapasitasnya lumayan, 500 kW, untuk daerah yang kecil, kapasitas sebesar ini sangat berarti," ucapnya.
Mesin tersebut semula berada di Nanga Tepuai, Kabupaten Kapuas Hulu yang berjarak ratusan kilometer dari Sanggau. Mesin tersebut nantinya mau dibawa ke Belitang, Kabupaten Sekadau.
"Jadi semacam dibangun ulang, dan bisa dimanfaatkan lagi," kata dia.
Tiga unit mesin lainnya yang dibawa ke Bengkel Kerja PLN Area Sanggau yakni dari Nanga Ella (Kabupaten Melawi) berkapasitas 500 KW yang sudah setahun dibiarkan.
Lalu dari Belitang (Kabupaten Sekadau) yang tidak digunakan lebih dari enam bulan. Kemudian, satu unit dari Jongkong (Kabupaten Kapuas Hulu), berkapasitas 100 kW yang enam tahun sudah tidak beroperasi.
"Nanti yang dari Jongkong, untuk membantu pelayanan di Toba, Tayan," tuturnya.
Kepala PLN Area Sanggau, Hendrig Erig mengatakan, meski berusia tua, namun peralatan yang digunakan terbilang baru, sehingga mesin-mesin yang dibetulkan itu kualitasnya baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013