Jakarta (Antara Kalbar) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan kepemilikan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) hingga mencapai sebanyak 20.000 ATM pada akhir 2013 untuk meningkatkan volume transaksi bank tersebut.

"Jumlah ATM sampai akhir 2013 kami rencanakan mencapai 20.000 ATM, jadi ada tambahan sekitar 5.000-an unit dari jumlah saat ini," kata Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali saat jumpa pers di Jakarta, Senin.

Ia mengungkapkan investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan mesin-mesin ATM tersebut sekitar Rp30 juta per unit. Menurut Ali, harga tersebut termasuk murah karena pihaknya membeli dalam jumlah besar.

"Total investasinya sekitar Rp150 miliar sampai Rp200 miliar," ujar Ali.

Ia mengatakan mesin-mesin ATM tersebut akan diletakkan di lokasi-lokasi strategis seperti di pusat-pusat bisnis, perumahan, dan pusat kegiatan ekonomi.

"Kami tempatkan di tempat-tempat tersebut, baik di Jawa maupun di luar Jawa," kata Ali.

Hingga Maret 2013, jumlah ATM BRI mencapai 14.367 unit yang memberikan kontribusi pendapatan berbasis biaya (fee based income) yang cukup signifikan yaitu sebesar Rp123,9 miliar atau tumbuh 98,3 persen dibandingkan Rp62,5 miliar pada Maret 2012.

Jumlah pengguna ATM sendiri naik 52,13 persen dari 11,7 juta pada Maret tahun 2012 menjadi 17,8 juta pada Maret 2013. Sedangkan dari sisi transaksi, tercatat meningkat 50,21 persen dari 160,9 juta transaksi menjadi 241,7 juta transaksi. Sementara itu, untuk nominal transaksi tumbuh 105,22 persen dari Rp76,5 triliun menjadi Rp157 triliun.

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013