PBB, New York (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Sebanyak 6,8 juta orang, termasuk pengungsi Palestina yang saat ini tinggal di Suriah, sekarang memerlukan bantuan kemanusiaan, kata Wakil Juru Bicara PBB Eduardo del Buey kepada wartawan di Markas PBB, New York, Rabu (22/5).
Del Buey, yang mengutip keterangan dari Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), mengatakan, "Di antara mereka, 3,1 juta adalah anak-anak."
"Sejak Januari 2013, jumlah orang yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka telah meningkat dua kali lipat, dari dua juta menjadi 4,25 juta," kata del Buey dalam taklimat rutin di Markas PBB, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
"Menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), lebih dari 420,000 pengungsi Palestina yang ditampung di Suriah sekarang tak bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka dan memerlukan bantuan darurat," katanya.
"Organisasi kemanusiaan memperingatkan naiknya temperatur selama musim panas, kondisi kesehatan yang buruk dan kurangnya air bersih serta layanan kebersihan, seperti pengumpulan sampah serta limbah, menimbulkan resiko kesehatan besar bagi masyarakat di beberapa gubernuran," katanya.
(Chaidar)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Del Buey, yang mengutip keterangan dari Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), mengatakan, "Di antara mereka, 3,1 juta adalah anak-anak."
"Sejak Januari 2013, jumlah orang yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka telah meningkat dua kali lipat, dari dua juta menjadi 4,25 juta," kata del Buey dalam taklimat rutin di Markas PBB, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.
"Menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), lebih dari 420,000 pengungsi Palestina yang ditampung di Suriah sekarang tak bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka dan memerlukan bantuan darurat," katanya.
"Organisasi kemanusiaan memperingatkan naiknya temperatur selama musim panas, kondisi kesehatan yang buruk dan kurangnya air bersih serta layanan kebersihan, seperti pengumpulan sampah serta limbah, menimbulkan resiko kesehatan besar bagi masyarakat di beberapa gubernuran," katanya.
(Chaidar)
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013