Sekadau (Antara Kalbar) - Sepuluh peserta mengikuti pelatihan jurnalisme warga yang digelar di ruangan aula Bappeda Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, yang diselenggarakan oleh USAID-Indonesia, LPS AIR, Bappeda Kabupaten Sekadau, dan KINERJA, 28 - 29 Mei. 

Koordinator Program Organisasi Mitra Pelaksana (OMP) Media LPS Air, Fahrurazi, mengatakan LPS AIR merupakan  organisai sosial bertujuan melek media.  Menurutnya, persoalan di negara ini miskomunikasi maupun data yang sulit.

"Informasi yang kita dapat selama ini dapat diperoleh dari masyarakat itu sendiri. Membantu peran wartawan yang sangat terbatas menghasilkan berita penting," kata dia, disela-sela pembukaan pelatihan jurnalisme
warga. Peserta mempunyai latar belakang berbeda seperti  LSM, swasta, pegiat sosial, dan fotografi yang ada di Kabupaten Sekadau.

Fahrurazi  mengatakan,  jurnalisme warga juga dapat berperan mendukung kerja bidang kesehatan, pendidikan, dan bidang iklim usaha di wilayah itu.

Menurut Padli, dari Health Managemen Spesialist (MSF) Perhimpunan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Sekadau, MSF telah terbentuk di daerahnya. “Tujuannya untuk  mendorong bidan untuk program kantong persalinan. Pembagian peran bidan dan dukun beranak melaluI MOU itu,” kata Padli.

Padli mengatakan, target persalinan aman , ASI eksklusif, dan IMD (inisiasi menyusu dini). Target satu tahun dari puskesmas, janji layanan terbaik.  Puskesmas buat janji perbaikan layanan. Dia berharap MSF mengawal perjanjian tersebut.  

"Jurnalisme warga diharapkan  dapat mempublikasikan kinerja tersebut.  Jangan hanya negatif saja untuk
memotivasi setiap petugas puskemas," harap Padli.

Menurutnya, terakhir program dari dinas membuat Perbup tentang persalinan aman, IMD dan ASI eksklusif.  

"Walaupun berat, tapi berusaha.  Jika Perbup sudah selesai maka dibahas secara internal oleh seluruh pemangku kepentingan," ucapnya.

Dari data yang ada, capaian di Kabupaten Sekadau selama empat bulan melalui Puskesmas sekarang sudah ditanggapi. "Pihak terkait sudah mendukung. Terbentuknya jurnalisme warga dapat mendukung semua itu,"
katanya.

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam program ini. Salah satunya adalah advokasi, terbukti melalui kegiatan kawin massal yang diberi pengarahan dari puskesmas. Puskesmas sebagai ujung tombak dari program tersebut, telah memberikan
peran dan membuktikan melalui dukungan. Salah satunya melalui dukungan dan anggaran yang digelontorkan.

Fadli menyambut baik program tersebut. Rencananya bulan depan akan mulai kegiatan. Misalnya, kegiatan ibu menyusui. Yang ingin dicapai dengan kegiatan itu adalah memperbaiki layanan kesehatan bagi masyarakat. "Dan dengan jurnalisme warga ini, dapat mempublish terkait kegiatan itu," kata Padli.

Sementara itu, Kepala Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sekadau, Teresia  Lili mengatakan bahwa, media berperan penting dalam upaya perbaikan pelayanan bagi publik. Terutama ketika mengangkat isu-isu kritis dan peningkatan suara publik.

Salah satu kriteria pemerintahan yang baik adalah, telah melaksanakan tata kelola pemerintahan dengan baik.

"Dan terlaksananya prinsip keterbukaan partisipasi serta akuntabilitas," ujarnya, saat memberikan kata sambutan pelatihan jurnalisme warga. Jurnalisme warga merupakan aktivitas jurnalistik yang dilakukan oleh warga atau masyarakat awam, yang tidak memiliki latar belakang keahlian atau pekerjaan di dunia jurnalistik.

Wartawan aksesnya terbatas karena luasnya wilayah. Jurnalisme warga mempunyai banyak pilihan terutama di daerah pedalaman. Paling umum melalui youtube. "Jurnalisme warga harus mengerti kode etik jurnalistik. Agar tidak melewati batas-batas yang terlarang," katanya.

Ini salah satu tujuan pelatihan walaupun konsentrasi pada pelayanan publik. Dia berharap peserta mengunggah kegiatan pemda yang berimbang, baik positif maupun negatif. Seperti pembangunan fasilitas umum.

"Melalui pelatihan jurnalisme warga ini, dapat menambah pemahaman dalam melakoni jurnalisme warga dan berpartisipasi dalam pembangunan," tambahnya. 
*Direktur LPS Air

Pewarta: Deman Huri Gustira*

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013