Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), selama Mei 2013 sebesar 1,40 persen merupakan tertinggi kedua di Indonesia setelah Kota Ambon yang mencapai 2,25 persen.

"Tingginya laju inflasi bulan Mei di Kota Pontianak karena kenaikan enam kelompok pengeluaran," kata BPS Kalbar Badar saat menyampaikan berita resmi statistik di Pontianak, Senin.

Pada April 2013, Kota Pontianak mengalami inflasi sebesar 0,29 persen sehingga terjadi kenaikan signifikan jika dibanding dengan bulan Mei 2013.

Badar menjelaskan kelompok pengeluran yang mengalami kenaikan tertinggi yaitu kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 4,56 persen; disusul makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,31 persen; bahan makanan 1,26 persen; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,47 persen; dan kelompok sandang sebesar 0,11 persen.

"Hanya kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga yang mengalami penurunan atau minus 0,01 persen," ujar Badar.

Selain itu, menurut BPS Kalbar, ada sepuluh komoditas yang ikut menyumbang inflasi, diantaranya tertinggi adalah angkutan udara sebesar 0,55 persen; sawi hijau 0,32 persen; ikan kembung 0,12 persen; mobil 0,11 persen; teh manis 0,85 persen; rokok kretek filter, tarif listrik, dan sayur bayam masing-masing 0,06 persen; ikan teri sebesar 0,05 persen.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2013 Kota Pontianak mencapai sebesar 3,80 persen. Sedangkan inflasi periode yang sama pada 2009, 2010, 2011 dan 2012 masing-masing sebesar 1,56 persen; 2,32 persen; 1,01 persen; dan 3,56 persen.

Sementara inflasi tahun ke tahun Kota Pontianak pada Mei 2013 mencapai sebesar 6,87 persen. Pada Mei tahun 2012, inflasi tahun ke tahun Kota Pontianak mencapai 7,55 persen, tahun 2011 sebesar 7,13 persen, tahun 2010 sebesar 5,7 persen.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013