Sungai Raya (Antara Kalbar) - Kelangkaan tiket pesawat yang terjadi di Kalimantan Barat diharapkan dapat diantisipasi setiap maskapai penerbangan dan pihak terkait lainnya yang ada di ada di bandara Supadio Pontianak.

"Ini sudah terjadi selama berbulan-bulan dan tentunya sangat meresahkan warga. Sampai saat ini sudah banyak masyarakat, khususnya pengguna jasa penerbangan yang mengeluhkan susahnya mendapatkan tiket pesawat," kata Pengamat Transportasi Kalimantan Barat, Syarif Usmulyani di Sungai Raya, Selasa.

Menurutnya, kelangkaan tiket pesawat tersebut bisa dikarenakan beberapa faktor, di antaranya semakin tingginya permintaan masyarakat atas jasa penerbangan, pailitnya Batavia, lambatnya pengembangan bandara, serta kurang seriusnya pihak maskapai penerbangan dalam melayani kebutuhan penumpang dan kurangnya komitmen pemerintah untuk membantu pengembangan bandara.

Dia menjelaskan, semakin tingginya permintaan masyarakat atas jasa angkutan udara mengakibatkan lonjakan penumpang yang tidak dipenuhi dengan ketersediaan maskapai yang ada.

"Bayangkan saja, peningkatan penumpang setiap tahunnya terus bertambah. Bahkan, memasuki semester kedua tahun ini saja, pertumbuhan penumpang pesawat mencapai 19 persen, sementara sinyal peningkatan penumpang itu kurang dtanggapi serius oleh setiap maskapai yang ada," tuturnya.

Hal tersebut terus diperparah dengan belum siapnya bandara Supadio terhadap lonjakan penumpang tersebut yang dikarenakan lambat dan kurang komitmennya pemerintah daerah dan pusat dalam proses pengembangannya.

 Itu semua, lanjut Usmul, menjadi hal yang saling terkait yang menyebabkan langkanya tiket pesawat, karena antara kapasitas dan kebutuhan penumpang sudah tidak sesuai.

"Untuk itu diperlukan kerja sama yang baik antara semua pihak (PT Angkasa Pura, pemerintah dan maskapai penerbangan). Karena jika ini dibiarkan terus terjadi tentu akan menimbulkan gejolak dari masyarakat pengguna jasa penerbangan dan dampaknya proses pembangunan di Kalbar menjadi terhambat, terlebih saat ini Kalbar bisa dikatakan menjadi daerah pilihan para investor untuk berinvestasi," kata Usmulyani.

Terkait dengan vailidnya Batavia, dia mengatakan hal itu memang berpengaruh terhadap peningkatan permintaan pengguna jasa penerbangan. Namun, dengan telah ditambahnya jadwal penerbangan oleh Garuda, Lion dan Sriwijaya serta masuknya penerbangan baru seperti Express Air dan beberapa maskapai penerbangan lainnya, hal itu saat ini sudah bisa diantisipasi.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013