Jakarta (Antara Kalbar) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menyatakan bahwa jumlah narapidana (napi) yang kabur saat kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tanjung Gusta, Medan pada Kamis (11/7) sebanyak 212 orang.

"Setelah dilakukan pendataan oleh pihak Lapas Tanjung Gusta pada hari Jumat (12/7) pukul 19.00 WIB yang dipimpin Kalapas, bahwa jumlah napi sebanyak 2.599 orang dan pada saat apel berjumlah 2.384 orang, yang melarikan diri sebanyak 212 orang," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Sabtu.

Sementara itu, ia menyebutkan bahwa napi yang tewas sebanyak tiga orang dan yang tertangkap sampai hari Jumat (12/7) pukul 21.00 WIB tercatat sebanyak 81 orang.

"Khusus untuk tahanan teroris berjumlah 14 orang, yang bertahan di lapas lima orang, sedangkan yang melarikan diri sebanyak sembilan orang, namun sudah tertangkap lima orang, sedang empat orang lagi masih masuk Daftar Pencarian Orang (DPO)," kata Boy menjelaskan.

Ia mengatakan bahwa saat ini kegiatan di Lapas adalah membersihkan puing-puing serta melakukan perbaikan pada dinding-dinding dan jendela bangunan yang rusak dengan cara menggunakan seng dan kawat.

"Tim gabungan aparat keamanan dari Polri dan TNI tetap siaga berjaga di sekeliling area lapas," kata Boy.

Kejadian tahanan kabur dan kebakaran lapas kelas I Tanjung Gusta karena keributan di Lapas Tanjung Gusta. Keributan terjadi karena air dan listrik mati pada Kamis (11/7) mulai jam 05.00 WIB subuh, dan jam 17.30 WIB.

(Farochah)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013