Moskow (Antara Kalbar) - Analis intelijen AS Edward Snowden mengatakan kepada perwakilan organisasi hak asasi manusia bahwa ia ingin meminta suaka politik di Rusia.
Juru bicara Human Rights Watch di Moskow, Tatyana Loksina, mengatakan Snowden ingin tinggal di Rusia sampai ia dapat bertolak ke Amerika Latin.
Snowden berada di kawasan transit bandara Moskow sejak ia tiba dari Hong Kong tiga minggu lalu.
Ia dilaporkan mengeluh bahwa pemerintah AS melakukan berbagai upaya tidak sah untuk mencegahnya mencari suaka.
Snowden diburu oleh AS dengan dakwaan membocorkan rahasia negara terkait program penyadapan.
Suaka ke 21 negara
Snowden telah meminta suaka politik ke paling tidak 21 negara, sebagian besar menolak permohonannya.
Namun, Bolivia, Nicaragua dan Venezuela menyatakan bersedia menerimanya.
Ia meminta suaka politik di Rusia karena ia tidak dapat terbang keluar Moskow.
"Ia ingin tinggal di sini sampai ia dapat terbang ke Amerika Latin," kata Lokhsina.
Snowden tidak dapat meninggalkan zona transit tanpa dokumen suaka, paspor atau visa Rusia.
Ia mengirim email permintaan untuk bertemu dengan sejumlah organisasi hak asasi, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch.
(BBC)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Juru bicara Human Rights Watch di Moskow, Tatyana Loksina, mengatakan Snowden ingin tinggal di Rusia sampai ia dapat bertolak ke Amerika Latin.
Snowden berada di kawasan transit bandara Moskow sejak ia tiba dari Hong Kong tiga minggu lalu.
Ia dilaporkan mengeluh bahwa pemerintah AS melakukan berbagai upaya tidak sah untuk mencegahnya mencari suaka.
Snowden diburu oleh AS dengan dakwaan membocorkan rahasia negara terkait program penyadapan.
Suaka ke 21 negara
Snowden telah meminta suaka politik ke paling tidak 21 negara, sebagian besar menolak permohonannya.
Namun, Bolivia, Nicaragua dan Venezuela menyatakan bersedia menerimanya.
Ia meminta suaka politik di Rusia karena ia tidak dapat terbang keluar Moskow.
"Ia ingin tinggal di sini sampai ia dapat terbang ke Amerika Latin," kata Lokhsina.
Snowden tidak dapat meninggalkan zona transit tanpa dokumen suaka, paspor atau visa Rusia.
Ia mengirim email permintaan untuk bertemu dengan sejumlah organisasi hak asasi, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch.
(BBC)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013