Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah berkomitmen untuk menstabilkan harga daging sapi di kisaran Rp75.000-Rp80.000 per kilogram dengan melakukan intervensi pasar.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Sabtu, seusai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait upaya menekan harga daging sapi yang melambung di pasaran menembus harga di atas Rp90 ribu per kilogram.  
   
"Harapan kita dan sesuai dengan instruksi Presiden agar harga (daging sapi) diturunkan, distabilan pada kisaran Rp75.000 dan Rp80.000 hingga Lebaran," katanya.

Kisaran harga itu, kata Hatta akan dicapai dengan melakukan intervensi pasar memasok tiga ribu ton daging dari Badan Urusan Logistik.

"Diharapkan pada hari Selasa dan Rabu depan akan masuk sekitar 500 ton, sisanya 300 ton di pelabuhan dan Bandara Soekarno Hatta, sementara sisa yang 2.200 ton akan masuk melalui Tanjung Priok dan diperkirakan akan tuntas pada 25 Juli ini," katanya.

Pemerintah, tambah Hatta, juga memandang perlu untuk mempercepat dan memajukan alokasi pasokan daging untuk Kuartal IV 2013.

"Untuk kekurangan pada kuartal empat agar tetap mengacu kepada harga yang telah ditetapkan akan ditambah pasokannya," ujarnya.

Terkait evaluasi terhadap sistem niaga yang ada, menurut Hatta, Presiden Yudhoyono meminta agar pasokan dan permintaan diukur secara baik dan ditetapkan harga yang stabil.

"Jelas akan ada satu evaluasi terhadap sistem tata niaga yang dipraktekkan pada saat ini yang dianggap bisa memicu distorsi pada pasar yang kadang-kadang kita bisa terkecoh pada 'supply and demand' kita," katanya.

Sementara itu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pada Jumat (12/7) mengatakan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan memasok sebanyak 800 ton daging sapi beku asal Australia dengan menggunakan angkutan udara supaya bisa masuk ke pasar dalam waktu dekat.

Gita mengatakan, daging sapi beku sebanyak 800 ton tersebut merupakan bagian dari total alokasi kuota untuk Bulog sebanyak 3.000 ton daging sapi beku yang importasinya dikhususkan untuk operasi pasar demi menciptakan stabilitas harga daging sapi.

"Pasokan dari angkutan udara akan memakan waktu dua sampai tiga hari, sementara itu untuk sisanya (2.200 ton), akan dikirimkan melalui jalur laut," ujar Gita seraya menambahkan bahwa daging sapi beku yang dikirim melalui angkutan laut dan akan masuk di Pelabuhan Tanjung Priok, akan memakan waktu pengiriman selama 10 hingga 15 hari.

Pewarta: GNC Aryani

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013