Jakarta (Antara Kalbar) - Kapal patroli terbesar China, Haixun 01, singgah di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Minggu, dengan membawa misi peningkatan kerja sama dalam bidang maritim antara Indonesia dan negara tersebut.

"Saya berharap kedua negara dapat mengambil kesempatan dari kerja sama maritim yang dilakukan, memperkaya strategi kemitraan China-Indonesia, dan juga contoh yang baik untuk meningkatkan kerja sama maritim China-ASEAN," kata Duta Besar China untuk Indonesia Liu Jianchao di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Minggu.

Jianchao mengatakan, selama kapal dan kru Haixun 01 di Indonesia, mereka akan mengunjungi Kementerian Perhubungan Indonesia untuk mengadakan pertukaran pengetahuan mengenai manajemen maritim.

Selain itu, kata dia, akan diadakan latihan maritim bersama terkait dengan penyelamatan dan patroli.

"Saya percaya kunjungan ini akan memperdalam pengertian antara dua negara terkait dengan manajemen maritim dan dapat membuat upaya bersama untuk mempertahankan keamanan maritim di tingkat regional dan keamanan navigasi, serta mempromosikan peningkatan interkoneksi maritim di regional kami," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia-China merupakan negara dengan kekuatan maritim yang besar dan kerja sama di bidang tersebut merupakan bagian dari hubungan bilateral kedua negara.

Menurut dia, China telah berkontribusi senilai satu miliar yuan (1 billion RMB) untuk membangun kerja sama maritim antara kedua negara melalui kerja sama keselamatan navigasi, keselamatan maritim, penelitian ilmiah kelautan, dan perlindungan lingkungan serta ruang pelacakan, telemetri, dan kontrol.

"China dan Indonesia juga mempertahankan kerja sama yang erat dan koordinasi dalam multibidang, seperti Organisasi Maritim Internasional (IMO), Organisasi Hydrographic Internasional (IHO), dan Selat Malaka," katanya.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R. Mamahit dalam kesempatan itu mengatakan bahwa kedatangan kapal Haixun 01 merupakan bentuk manifestasi konkret kerja sama Indonesia-China.

Ia berharap kedatangan kapal tersebut bisa menjadi sarana saling tukar teknologi dan keahlian dalam bidang maritim serta memperkuat kerja sama antara kedua negara.

"Saya berharap pada masa depan kami dapat meningkatkan kerja sama antara kedua negara, tidak hanya di bidang maritim saja, tetapi juga di sektor lain," katanya menegaskan.

Kapten Kapal Haixun 01 Jian Long mengatakan bahwa kapal yang dinakhodainya merupakan produksi China yang kuat sehingga mampu mengatasi badai dan ombak besar selama perjalanan dari Australia ke Indonesia.

Ia menjelaskan, sebelum singgah ke Indonesia selama empat hari, kapal yang membawa kru sebanyak 24 orang itu mengunjungi Australia.

Menurut Jian, setelah dari Indonesia, kapal dengan bobot 5.000 ton itu akan mengunjungi Myanmar.

Kapal Haixun 01 milik Departemen Keselamatan Maritim Administrasi China (MSA) merupakan jenis Kapal Patroli Laut (CMS) yang selesai dibuat pada bulan April 2013.

Kapal itu melakukan perjalanan persahabatan selama 62 hari mengunjungi Australia, Indonesia, Myanmar, dan Malaysia.

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013