Utah (Antara Kalbar/Reuters) - Sebuah fosil dinosaurus berhidung besar yang mungkin telah menggunakan tanduk besarnya sebagai penarik lawan jenis dan senjata untuk mengusir pesaing telah berhasil digali dari situs yang kaya fosil di Utah selatan, kata para ilmuwan, Rabu.

Spesies baru itu, Nasutoceratops atau "wajah bertanduk besar" adalah satu-satunya anggota yang dikenal dari kelompok dinosaurus yang diduga hidup 76 juta tahun yang lalu di bagian Barat Amerika Utara yang terisolasi, kata Scott Sampson, salah seorang ahli paleontologi yang menemukan reptil yang telah lama punah itu.

Spesies baru itu, yang dijelaskan dalam edisi terbaru jurnal ilmiah Inggris Proceedings of the Royal Society, adalah cabang dari dinosaurus bertanduk yang tidak diketahui sebelumnya. Spesies itu menonjol karena tanduknya yang memanjang di dekat matanya menuju ke ujung hidung, kata Sampson.

"Hewan ini aneh. Spesies ini membawa tanduk ke level yang berbeda," katanya.

Tanduk besar itu mungkin untuk menarik pasangan, mengintimidasi atau berperang dengan penyusup, kata Sampson, wakil presiden penelitian dan koleksi di Museum Ilmu Pengetahuan Alam Denver.

Makhluk berdarah dingin dengan ukuran raksasa itu menggunakan mulut seperti paruh untuk memotong tanaman tropis, yang dikunyah dengan ratusan giginya yang dapat tergantikan seperti hiu, katanya.

Penemuan di Monumen Nasional Grand Staircase-Escalate, Utah, itu menunjukkan bahwa bagian selatan dari bagian barat Amerika Utara  adalah tempat tinggal bagi komunitas dinosaurus yang sangat beragam.

Penemuan dramatis batuan dari zaman dinosaurus di Grand Staircase Escalante dalam 13 tahun terakhir membawa ke "masa dinasaurus baru yang kami bahkan tidak tahu keberadaannya,"  kata Sampson.

Sekitar 20 jenis dinosaurus telah ditemukan di lokasi itu, yang terletak di Utah selatan.

"Banyak yang berpikir kami telah menemukan semua hal yang akan kami temukan tapi kami baru saja mulai menggores permukaan dan memahami dunia dinosaurus, "kata Sampson.

Jack Horner, kurator paleontologi di Museum Montana, mengatakan penelitian itu didasarkan pada pengumpulan bukti fisik terbatas yang menurut sifatnya memunculkan pertanyaan-pertanyaan kunci yang masih harus dijawab.

Ia mengatakan bahwa ia dan beberapa rekannya telah dihibur oleh teori alternatif bahwa beberapa temuan dinosaurus baru itu mungkin benar - benar mewakili tahap perkembangan yang berbeda dari spesies yang telah dikenal ketimbang betul - betul merupakan suatu spesies baru. Namun ia tidak bisa langsung merujuk pada temuan di Utah.

"Dalam kebanyakan ilmu, kami perlu beberapa data yang cukup untuk merumuskan hipotesis tentang apa pun yang berkaitan dengan biologi, " katanya.

(G.N.C. Aryani)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013