Jakarta (Antara Kalbar) - Kementerian Kesehatan akan mengantisipasi penyebaran virus korona pada jamaah haji asal Indonesia yang berada di Arab Saudi melalui kelompok-kelompok haji.

"Sebelum mereka (jamaah haji) berangkat, sudah diberi informasi. Di sana (Arab Saudi) ada pengawasan khusus supaya mereka (jamaah haji) melapor diri," kata Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi setelah rapat kelebihan kapasitas lembaga pemasyarakatan terkait narapidana pecandu dan penyalahgunaan narkoba di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu.

Kementerian Kesehatan, kata Nafsiah, juga telah mempersiapkan kesehatan jamaah haji Indonesia sebelum berangkat ke Arab Saudi.

"Kami sudah melakukan pelatihan kepada para petugas kesehatan yang akan bertugas ke sana (Arab Saudi). Petugas haji yang ikut juga akan mengawasi," kata Nafsiah.

Selain keberangkatan, Kementerian Kesehatan juga akan memantau kesehatan jamaah haji asal Indonesia setelah kembali ke Tanah Air dengan menyiapkan alat pemindai panas tubuh (thermoscaning).

"Virus korona belum ada vaksinnya. Pelatihannya untuk petugas yaitu pengenalan gejala awal, pemberian pengobatan, dan isolasi korban," kata Nafsiah.

Sebelumnya, Menkes menyatakan akan terus memantau perkembangan penyebaran virus korona di Arab Saudi terkait persiapan pelaksanakan ibadah haji ke negara itu, Oktober mendatang.

Ia mengku telah menerima surat pemberitahuan dan peringatan resmi dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi soal bahaya "Virus Corona Middle East Respiratory Syndrome" (MERS) dan menegaskan akan terus melakukan pemantauan terutama mengenai dampak bagi para jemaah haji asal Indonesia.

Menkes juga mengatakan Pemerintah Indonesia tidak mengeluarkan surat larangan bepergian ke Arab Saudi meskipun ada ancaman virus korona tersebut, tapi melakukan sosialisasi intensif bagi calon jemaah untuk dapat mengantisipasi tertular virus itu.

(R. Malaha)

Pewarta: Imam Santoso

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013