Jakarta (Antara Kalbar) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta warga negara Indonesia yang berada di Mesir untuk terus berkoordinasi dengan kedutaan besar RI dan tidak melibatkan diri dalam konflik di negara tersebut untuk menjaga keselamatan dan keamanan.

"Kepada WNI di Mesir, termasuk mahasiswa agar menghindari tempat berbahaya. Pelihara komunikasi dengan KBRI, jangan libatkan diri dalam konflik," kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhoyono di Jakarta, Minggu.

Presiden mengatakan telah menugaskan duta besar RI di Mesir untuk terus memantau perkembangan situasi dan mengamankan warga negara Indonesia yang berada di Mesir.

"Dubes RI di Kairo terus melaporkan perkembangan situasi kepada saya termasuk upaya untuk mengamankan WNI di sana," kata Presiden dalam tweetnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa agar terlibat dalam menengahi konflik yang terjadi di Mesir untuk mencegah bertambahnya korban jiwa.

"Saya berpendapat solusinya kompromi di antara kedua pihak bukan "the winner takes all". PBB dan dunia harus mendorong dan mendukung," kata Presiden.

Kepala Negara mengatakan ada baiknya PBB mengambil prakarsa untum mencegah pertumpahan darah yang lebih besar.

"Semua upaya harus ditempuh termasuk rekonsiliasi," tegas Presiden dalam tweetnya.

Ia menambahkan,"Kita peduli dengan perkembangan situasi di Mesir. Jika tidak ada solusi yang bijak dan segera bisa menimbulkan konflik horizontal yang dahsyat."

Perkembangan politik di Mesir dalam beberapa pekan terakhir ini cenderung memburuk dan mengarah pada konflik antar anggota masyarakat baik pendukung Presiden Mursi maupun militer.

Korban jiwa terus berjatuhan akibat bentrok yang terjadi khususnya di ibukota Kairo.

Pewarta: Panca Hari Prabowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013